Banyak diantaranya yang menyeberangi benua demi menonton grup kesukaan mereka.
"Saya sudah jadi penggemar sejak 1975," kata Roxanne Dixon yang mengenakan anting berbentuk "A" dan "B" dengan busana satin putih emas dan sepatu bot emas.
"Saya datang dari Australia demi ini," kata Dixon kepada Reuters, dikutip Sabtu.
"Kami datang dari Amerika dan ini memang sepadan," kata Caleb Graham dari Florida yang bersama pasangannya mengenakan kaos hitam ABBA yang sama.
Baca juga: Album teranyar ABBA mungkin jadi karya terakhir
Baca juga: Hampir 40 tahun pisah, ABBA reuni dengan album baru
Dalam konser ini, avatar digital "ABBAtars" membawakan lagu-lagu hits dari era 70-an dan 80-an juga lagu baru yang dirilis tahun lalu.
Bjorn Ulvaeus, Benny Andersson, Agnetha Faltskog dan Anni-Frid Lyngstad kini sudah berusia kepala tujuh. Namun, versi mereka yang jauh lebih muda hadir lewat avatar digital, membuat penonton kembali ke masa lalu karena avatar yang ditampilkan adalah ABBA versi tahun 1970-an yang sedang berjaya. Kali terakhir keempatnya tampil bersama adalah 40 tahun lalu.
"Kami senang sekali kembali ke London karena sudah lama tidak datang ke sini, entah berapa tahun lamanya," kata Faltskog.
Penonton acara tersebut bervariasi, dari anak-anak hingga orang yang cukup tua untuk mengingat ABBA sejak pertama muncul.
"Saya pikir luar biasa ABBA bisa menarik orang dari berbagai kalangan, berbagai usia," kata Jordan Charlesworth (27).
Sarah Armstrong (56) datang bersama dengan saudari dan putrinya, mengatakan lagu-lagu ABBA seperti lagu tema dalam kehidupannya.
Kepada AFP, salah satu anggota ABBA, Bjorn Ulvaeus, yang kini berusia 77 tahun mengatakan ini adalah proyek yang sangat menantang di industri musik. ABBA dikabarkan butuh 177 juta dolar AS untuk membiayai proyek mahal ini.
Para penonton bisa menikmati pertunjukan 90 menit di mana avatar didukung oleh sejumlah musisi yang bermain langsung di panggung. Sekitar 20 lagu dibawakan oleh avatar yang tak cuma bernyanyi, tetapi juga melontarkan berbagai gurauan, bahkan berganti kostum. Konser avatar ini berlangsung hingga Oktober mendatang.
Avatar yang ditampilkan adalah hasil dari proyek jangka panjang bersama perusahaan pencipta efek spesial yang didirikan oleh George Lucas, pembuat "Star Wars". Sebanyak 850 orang tim Industrial Light & Magic bekerja bersama ABBA untuk menghasilkan pertunjukan ini.
Para kritikus memuji mereka setelah pertunjukan-pertunjukan sebelumnya "menghidupkan kembali" artis-artis yang sudah meninggal dikecam karena tidak realistis dan justru menyeramkan.
Kali ini, "tidak ada yang menjijikkan", tulis The Times.
Para penonton mengatakan mereka seakan melihat pertunjukan langsung betulan, bukan avatar.
"Luar biasa, rasanya mereka memang benar-benar di sana," kata Dawn Waugh (63) yang datang bersama putrinya yang berusia 26 tahun.
Para anggota ABBA turut menonton pertunjukan bersama para penggemar, dan mereka naik ke panggung di akhir acara, saling berpelukan dan melambai kepada kerumunan.
Konser ini adalah bagian dari "comeback" ABBA yang tahun lalu meluncurkan "Voyage", album perdana mereka dalam empat dekade terakhir.
ABBA didirikan pada 1972 dan menjual sekitar 385 juta kopi rekaman di dunia.
ABBA bubar pada tahun 1982 setelah menduduki puncak tangga lagu sepanjang tahun 1970-an dan 1980-an dengan hit pop seperti "Waterloo", "Dancing Queen", "The Winner Takes It All" dan "Fernando".
Kelompok ini awalnya terdiri dari dua pasangan menikah, Fältskog dan Ulvaeus serta Lyngstad dan Andersson, tetapi kedua pasangan tersebut bercerai sebelum ABBA resmi dibubarkan.
Setelah mereka berempat berpisah, Andersson dan Ulvaeus menulis lagu untuk artis lain, sementara Lyngstad dan Fältskog bersolo karier.
Musik ABBA diadaptasi ke dalam musikal Broadway yang hit "Mamma Mia!" yang ditayangkan perdana pada tahun 1999.
Kesuksesan acara tersebut menghasilkan film dengan nama yang sama pada tahun 2008 yang dibintangi oleh Meryl Streep. Sekuel berjudul "Mamma Mia! Here We Go Again" dirilis pada tahun 2018.
Baca juga: ABBA selesaikan gugatan terhadap band cover Abba Mania
Baca juga: BTS dinominasikan International Group of The Year BRIT Awards 2022
Baca juga: ABBA tuntut band cover Abba Mania
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022