Sampang (ANTARA News) - Bupati Sampang, Noer Tjahja, menyatakan sekira150 pengikut aliran Syiah di wilayah Kecamatan Karangpenang telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari amukan kelompok Sunni.
"Sekarang ini sudah kita isolasi warga yang diancam," katanya kepada wartawan melalui saluran telepon, Kamis.
Para pengikut aliran Syiah itu sudah dijaga tim gabungan Polres dan Komando Daeram Militer (Kodim) 0828 Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur, di lokasi tersembunyi di Kecamatan Karangpenang.
Ia menjelaskan, konflik yang terjadi antara kelompok Sunni dan Syiah di Sampang itu berawal dari dendam pribadi antara pimpinan kelompok kedua kelompok di wilayah itu, kemudian merembet pada masalah pemahaman.
"Masalahnya rebutan santri antara adik dan kakaknya," ujar Noer Tjahja.
Rebutan santri antara kiai pimpinan dua kelompok Islam berbeda yang masih bersaudara itu, K. Rois (kakak) dan Ustat Tajul Muluk (adik) akhirnya merembet pada isu suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA) setelah tersiar kabar di kalangan kelompok Sunni bahwa aliran Islam Syiah yang dianut Ustadz Tajul Muluk merupakan aliran Islam yang sesat.
"Saat ini kami terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak guna meredam kasus ini," katanya.
Kedua kelompok itu berkonflik sejak 2006, tapi hingga kini belum bisa diredam, hingga berujung pada aksi pembakaran madrasah, mushalla dan rumah tempat tinggal pimpinan Syiah.
Situasi keamanan di sekitar lokasi kejadian kian memanas, karena hampir semua warga, khususnya kelompok Sunni, yang melakukan penyerangan dan pembakaran madrasah dan rumah pimpinan Syiah membawa senjata tajam.
Aparat kepolisian resort (Polres) Sampang terpaksa meminta bantuan pasukan pengamanan ke Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) guna menenangkan suasana di lokasi kejadian.
Sebanyak 80 personel Brigade Mobil (Brimob) Polda Jatim pada Kamis siang mulai bertugas di lokasi konflik bernuansa di Desa Karang Gayam, Kecamatan Karangpenang, Sampang.
Pasukan bersenjata lengkap itu bertugas di berbagai titik di lokasi kejadian, dan sebagian di antara mereka ditugaskan mengamankan kelompok Syiah yang dievakuasi.
"Ada sekitar 300 personel yang telah kami terjunkan ke lokasi," kata Kepala Bagian Operasional Polres Sampang, Kompol Danuri.
(T.KR-ZIZ/Y008)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011