Cilacap (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan perusahaan negara Arab Saudi, Saudi Aramco berencana membangun kilang berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jatim dengan perkiraan investasi Rp80 triliun.
Direktur Pengolahan Pertamina Edi Setianto di Cilacap, Jateng, Kamis mengatakan, pada pertengahan Januari 2012, Pertamina dan Saudi Aramco akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) pembangunan Kilang Tuban.
"Proyek ditargetkan beroperasi 2018," katanya.
Menurut dia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah meminta agar Pertamina segera membuat kerja sama dengan Saudi Aramco.
Kilang Tuban direncanakan menghasilkan antara lain produk BBM sebesar 8,29 juta kiloliter per tahun yang terdiri dari premium 3,93 juta, solar 2,68 juta, dan avtur 1,68 juta.
Edi mengatakan, setelah MoU, Pertamina dan Aramco akan melakukan studi kelayakan yang diperkirakan selama satu tahun.
Menurut Edi, kerja sama Pertamina-Aramco di antaranya Aramco akan memasok kebutuhan minyak mentah jenis berat (sour) sebesar 250.000 barel per hari dan 50 ribu lainnya dari produsen lain.
"Dengan demikian, kami dapat komposisi harga yang bagus," katanya.
Ia juga menambahkan, kilang Tuban direncanakan terintegrasi dengan produk petrokimia, sehingga meningkatkan keekonomiannya.
Pertamina menargetkan mulai 2018 tidak lagi mengimpor BBM karena sudah mampu berswasembada bahan bakar tersebut.
(K007)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011