Saya bangga semuanya datang, bagi saya ini sangat berarti, karena kehidupan terus berlanjut setelah balapan

Jakarta (ANTARA) - Pebalap Italia Max Biaggi secara resmi menyandang gelar Legenda MotoGP menyusul seremoni yang dilakukan di Sirkuit Mugello menjelang Grand Prix Italia, Jumat.

CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta menganugerahi Biaggi dengan medali Legenda MotoGP disaksikan para nama-nama besar dunia balap yang menghadiri upacara di paddock Mugello.

Pangeran Albert II dari Monako bahkan mengirimkan pesan khusus lewat video.

"Ini adalah hari yang sangat spesial bagi saya dan pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Carmelo dan Dorna, yang membuat hal ini terwujud," kata Biaggi dalam keterangan resmi MotoGP. "Tanpa mereka, tidak ada yang mungkin, jadi terima kasih banyak, Carmelo."

"Kedua, saya ingin berterima kasih kepada setiap orang yang membuat ini terwujud, semua pabrikan di masal lalu, mulai dari Aprilia, Honda dan Yamaha, dan semua orang yang hadir di sini pada dasarnya mendukung saya setiap saat, di waktu dan tim yang berbeda.

"Saya bangga semuanya datang, bagi saya ini sangat berarti, karena kehidupan terus berlanjut setelah balapan."

Biaggi bisa dikatakan cukup telat memulai kariernya di dunia balap, di mana ia untuk pertama kalinya berkompetisi pada usia 18 tahun di kelas 125cc.

Baca juga: Statistik Grand Prix Italia di Mugello

Sejak itu, kariernya semakin menanjak, menjalani balap Grand Prix perdananya pada 1991 serta poin pertama di kelas 250cc.

Pada 1992, ia meraih kemenangan pertamanya dan pada 1994 pebalap berjuluk "Roman Emperor" itu menjadi juara dunia untuk pertama kalinya, sekaligus mempersembahkan titel pertama Aprilia di kelas 250cc.

Kesuksesan Biaggi tak berhenti di situ, dengan merebut tiga titel 250cc berikutnya secara beruntun dengan dua tim yang berbeda, mendominasi kategori menengah itu dari 1994 hingga 1997.

Pada 1998 Biaggi naik ke kelas premier dan secara mengejutkan memenangi balapan debutnya di kelas 500cc. Belum pernah ada lagi pebalap yang mengulangi capaian tersebut hingga kini.

Dia menjadi runner-up tahun itu dan melanjutkan penampilan mengesankan dengan tidak pernah finis di luar lima besar di klasemen kelas premier dari musim 1998 hingga 2005, yang menjadi tahun terakhirnya membalap di MotoGP.

Biaggi meninggalkan paddock MotoGP dengan mengantongi 42 kemenangan, 13 di antaranya dari kelas premier, 111 podium dan 56 pole position.

Baca juga: Debut MotoGP Finlandia diundur ke 2023

Pensiun dari MotoGP, Biaggi melanjutkan kariernya ke WorldSBK dan merebut 21 kemenangan serta 71 podium, dan menjadi juara dunia pada 2010 dan 2012.

Ezpeleta mengungkapkan Biaggi seharusnya dinobatkan sebagai Legenda dua tahun silam, namun pandemi COVID-19 harus menunda pemberian kehormatan itu.

"Max benar-benar legenda besar MotoGP. Saya mengatakan kepadanya, saya memiliki fairing motornya di kantor saya di Madrid, yang diberikan oleh Carlo Penat kepada saya dengan nomor 4. Saya selalu ingat awal dari MotoGP," kata Ezpeleta.

"Bagi kami, menominasikan Max sebagai Legenda MotoGP adalah sesuatu yang sangat penting tidak hanya bagi dia tapi juga bagi kami. Dia benar-benar legenda, dia telah membalap sangat keras.

"Dia memiliki tim sekarang dan sukses serta mengajarkan orang-orang untuk melakukan itu.

"Karena semua itu, saya rasa sangat penting hari ini menominasikan Max sebagai Legenda MotoGP, dan saya sangat bangga dengan itu," kata Ezpeleta.

Baca juga: Enea Bastianini bawa persaingan papan atas MotoGP lebih ketat

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022