Jakarta (ANTARA News) - Kongres Persatuann Tinju Amatir Indonesia dipastikan digelar 13-14 Januari mendatang di Jakarta, setelah dua kali penundaan dari rencana semula, Desember 2011 dan 6-7 Januari, demikian informasi yang diperoleh dari Sekretariat Panitia Kongres di Jakarta, Rabu (28/12).
"Kongres akan kami laksanakan tanggal 13-14 Januari mendatang. Kami tidak ingin jadwal ini mundur lagi mengingat hal ini menyangkut kepercayaan pengurus Pertina daerah terhadap Pertina Pusat. Kalau sampai diundur lagi saya khawatir Pengurus Pertina di daerah tidak akan percaya lagi kepada pengurus di pusat," tutur Junusul Hairy, Ketua Panitia Kongres Pertina 2011.
Tempat Kongres yang semula dijadwalkan di Hotel Atlet Century Park, Kompleks Bung Karnio, juga dipindahkan. Pemindahan ini menurut Junusul karena ruangan di Hotel Century pada tanggal tersebut sudah penuh dipesan.
Panitia Kongres kemudian memilih memindahkan tempat Kongresa di Hotel Twin Plaza. "Saya pikir soal tempat sudah tidak ada masalah lagi. Kami tinggal melaksanakan persiapan akhir," Junusul menambahkan.
Pada Kongres nanti akan dilakukan pemilihan ketua umum Pengurus Pusat Pertina periode 2012-2016. Ketua Umum PP Pertina saat ini, Setya Novanto, dipastikan tidak akan mencalonkan diri lagi. Anggota DPR dari Partai Golkar ini memilih meninggalkan Pertina dan akan berkonsentrasi mengurus partainya.
Hingga kini masih terdapat empat orang yang akan mencalonkan diri menjadi ketua umum PP Pertina mendatang. Keempat orang tersebut ialah Reza Ali, Johny Asadoma, Ali Mazi, dan Anthon Sihombing.
Reza Ali ialah anggota DPR dari Partai Demokat, mantan Ketua Pertina Sulsel dan Ketua Persatuan Sepakbola Makassar (PSM). Johny Asadoma ialah polisi berpangkat komisaris mantan petinju nasional. Ali Mazi ialah politikus Partai Golkar, mantan gubernur Sulawesi Tenggara. Sementara Anthon Sihombing ialah Ketua Komisi Tinju Indonesia (KTI/profesiona) dan anggota DPR dari Partai Golkar.
Menurut rencana Panitia Kongres akan membuat tim penjaring calon ketua umum PP Pertina. Tim ini pula yang akan menyusun kriteria calon ketua umum."Hal ini dilakukan untuk mencegah masuknya petualang menjadi calon ketua. Melalui verifikasi dan penjaringan nanti diharapkan dapat diperoleh calon ketua umum yang mengetahui betul soal pertinjuan amatir nasional," kata Junusul lagi.
Menurut dia, bila disetujui peserta Kongres, calon ketua harus memaparkan programnya untuk meningkatkan prestasi pertinjuan nasional. "Dari sini pemegang hak suara dapat memperoleh gambaran siapa di antara calon ketua umum yang benar-benar memiliki komitmen dan visi ke depan untuk memajukan prestasi petinju Indonesia," Junusul menjelaskan.
(ANT-133/M009)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011