Sidoarjo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, membantu operasi anak tanpa anus berinisial DRK, warga Sukodono Sidoarjo, supaya bisa beraktivitas normal seperti anak lainnya.
Wabup Sidoarjo Subandi di Sidoarjo Jumat, mengatakan anak tersebut segera mendapatkan tindakan medis berupa operasi sampai pulih.
Ia menugaskan Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo segera mengawal, baik tindakan medis, maupun pengobatannya.
"Saya melihat kondisi anak tersebut di Sukodono yang menderita anus imperforata epilepsy (tanpa anus) yang membuat saya sangat trenyuh dan merasa iba. Saya minta untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo segera mengawal operasi dan pengobatan hingga sembuh," katanya.
Baca juga: RSBP Batam operasi bayi tanpa anus dari Bintan
Baca juga: FK Unram temukan bayi tanpa anus dampak merkuri dari peti di Sumbawa
Pihaknya juga memberikan bantuan sosial dari Dinsos dan Baznas serta penanganan operasi gratis yang nantinya akan dilakukan.
Dalam kesempatan tersebut Wabup didampingi Kepala Dinas Kesehatan dr Syaf Satriawrman, staf Dinas Sosial, Baznas Kabupaten Sidoarjo, Camat Sukodono, beberapa relawan SLRT, serta dari komunitas peduli sosial.
Dalam kesempatan tersebut Wabup juga meminta pemerintah desa setempat menggunakan dana taktis desa untuk membantu para warga yang membutuhkan bantuan kala pandemi COVID-19.
"Saat ini tolak ukur orang tidak mampu bukan memiliki rumah yang reot, tapi warga yang tidak memiliki pekerjaan juga sebagai tolak ukur mendapatkan bantuan dari desa setempat," ujarnya.
Wabup Subandi minta dinkes mengawal pengobatan tersebut dan Baznas dan Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo juga siap membantu kebutuhan yang diperlukan.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan siap mendampingi pengobatan ke RS Dr.Soetomo Surabaya.
"Anak tersebut sudah dilindungi melalui jaminan kesehatan, kita segera berkoordinasi dengan pihak rumah Sakit dr. Soetomo Surabaya agar segera dilakukan tindakan operasi," katanya.*
Baca juga: Balita tanpa lubang anus dioperasi
Baca juga: Aldo terpaksa buang kotoran lewat perut
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022