Jakarta (ANTARA News) - Saham PT Pelayaran Tempuran Emas (TMAS) diperkirakan mengalami perdagangan melemah karena pengaruh kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Analis Riset PT Danareksa Bonny Budi Setiawan mengatakan, meski TMAS saat ini diprediksi bakal melemah, ia sedikit optimis pertumbuhan jangka menengah masih bisa terjadi. "Walaupun kami lebih kurang optimis tahun ini karena perdagangan diperkirakan melemah dari efek kenaikan BBM, kami percaya bahwa potensi pertumbuhan jangka menengah masih ada," kata Bonny dalam analisanya. Menurut dia, proyeksi laba diperkirakan naik dua kali lipat dalam tiga tahun mendatang yang didorong oleh perbaikan ekonomi domestik dan kebijakan perusahaan mengubah haluan bisnisnya ke container perkapalan serta dukungan keuangan yang relatif baik. Harga saham cukup stabil selama ini, walapun bila dibandingkan dengan sejenisnya yang paling besar yaitu BLTA, TMAS masih kalah performa. Tetapi dengan diberikan valuasi yang lebih menarik dan potensi kenaikan dalam satu tahun kedepan, kami memberikan rekomendasi buy (beli). Target harga kita adalah Rp1.990 per saham dengan dasar DCF yang menganut implikasi 6,9 - 4,9 x dari laporan keuangan tahun 2006-2007 (Perbandingan harga dengan modal).

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006