Sekira 8.000 pekerja China di pabrik milik LG di kota Nanjing, China timur, melakukan mogok kerja dengan mengatakan para karyawan Korsel diberi bonus akhir tahun lebih besar, kata kelompok China Labor Watch (CLW) yang berpusat di New York, Amerika Serikat (AS).
Puluhan ribu pekerja China di seluruh negara itu telah melakukan mogok sejak November untuk memprotes gaji yang rendah, pemotongan upah dan kondisi buruk sementara mengurangi tenaga kerja di tengah-tengah situasi ekonomi global yang buruk.
Pemogokan terbaru itu dimulai Senin, dan umumnya berlangsung damai,kendatipun para pekerja menjungkir balikkan prabot-prabot di kantin pabrik itu, kata kelompok itu dalam satu pernyataan.
Para pejabat di pabrik Nanjing menolak memberi komentar ketika dihubungi AFP.
Satu rekaman video menunjukkan para pekerja menyebut serikat buruh "tidak berdaya" dalam satu pertemuan dengan seorang pejabat pemerintah yang berusaha menengahi pemogokan itu.
Partai Komunis China yang berkuasa khawtir kebebasan gerakan buruh dapat mengancam kekuasaan mereka, jadi mereka hanya mengizinkan satu serikat buruh ynag punya hubungan dengan pemerintah yang memiliki cabang-cabang lokal.
Pemogokan terbaru itu sebagian besar terjadi di provinsi Guangdong di selatan, satu pusat pabrik-pabrik, tetapi ibu kota bisnis Shanghai di China timur juga dilanda protes-protes para pekerja berskala luas.
Ratusan pekerja di satu pabrik yang berpusat di Shanghai milik perusahaan elektronika Singapura Hi-P International melakukan mogok akhir November menyangkut masalah-masalah relokasi pabrik itu.
Para aktivis buruh mengatakan pihak berwenang di China tampaknya lebih simpatik pada keluhan-keluhan terhadaap pabrik-pabrik yang dibiayai oleh perushaan-perusaaan asing atau para investor China di luar negeri dari Hong Kong dan Taiwan ketimbang pabrik-pabrik milik warga domestik.
(Uu.H-RN/H-AK)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011