"Pertumbuhan ekonomi tersebut dapat lebih tinggi lagi jika kita semua mampu menghilangkan faktor-faktor penghambat laju pertumbuhan," ujarnya dalam sambutan sosialisasi program pro-rakyat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 di Jakarta, Rabu.
Ia menyebutkan, Presiden mengingatkan bahwa pemberantasan korupsi adalah merupakan tugas pemerintah di semua lini, serta seluruh aparat penegak hukum.
"Untuk memperkokoh komitmen pemerintah dalam memberantas korupsi, peran penegakan hukum lain di luar pemerintah juga perlu benar-benar diefektifkan," ujarnya.
Menkeu mengemukakan, dalam rangka melakukan pembenahan infrastruktur, Presiden meminta agar seluruh jajaran pemerintah baik di tingkat pusat maupun pemerintah daerah melakukan mobilisasi seluruh potensi yang ada.
"Pemerintah pusat serta pemerintah daerah diminta untuk melakukan efisiensi anggaran dan mengurangi belanja rutin yang hasilnya dialokasikan untuk membangun infrastruktur," katanya.
Untuk permasalahan birokrasi, lanjut dia, perlu dilakukan pembenahan fundamental dalam melanjutkan perbaikan kualitas birokrasi yang masih dirasakan belum memuaskan.
"Perlu ditekankan bahwa perbaikan kualitas pelayanan biorkrasi tidak terhenti pada tataran rencana aksi dan pemberian remunerasi semata, namun lebih kepada hasil dan capaiannya," ujarnya.
Menurut Menkeu, seluruh permasalahan tersebut diamanatkan oleh Presiden harus dapat dihilangkan dalam tiga tahun mendatang dan untuk itu perbaikan menyeluruh merupakan kewajiban yang harus dilakukan mulai sekarang.
"Di sinilah peran kita masing-masing harus semakin ditingkatkan, jangan sampai kita menjadi penghambat, namun harus mampu menjadi pendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.
Untuk itu, Menkeu memprediksi, pertumbuhan ekonomi pada 2011 akan mencapai angka 6,6 persen dengan asumsi pertumbuhan pada triwulan IV akan mencapai angka lebih dari 6,5 persen.
"Paling tidak 6,5 persen, kalau bisa malah lebih. Karena kalau kita lihat semua yang berkembang dari sektor yang cukup baik adalah manufaktur, perdagangan dan komunikasi. Itu masih menjadi pendorong utama," demikian Agus Martowardojo.
(T.S034/B008)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011