"Saya harapkan para delegasi bisa menikmati kawasan GWK, menikmati pertunjukan budaya yang ditampilkan oleh para seniman Bali," Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo dalam keterangan yang diterima di Kabupaten Badung, Jumat.
Ia mengatakan, Kemenparekraf akan memperkenalkan GWK sebagai salah satu destinasi wisata yang turut melestarikan budaya lokal dan juga meningkatkan perekonomian masyarakat melalui berbagai kegiatan budayanya.
Ia juga mengungkapkan kekagumannya pada salah satu ikon menarik yang ada di Taman Budaya GWK Bali yakni Patung Garuda Wisnu Kencana.
"Patung GWK Bali ini dibuat sebagai simbol penyelamatan lingkungan dan dunia. Pas sekali dengan konsep pariwisata yang mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif," katanya.
Angela Tanoesoedibjo menjelaskan, Taman Budaya GWK juga menjadi salah satu tempat yang akan digunakan sebagai lokasi acara jamuan makan malam para delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November 2022.
"Saat ini GWK telah disiapkan juga untuk menyambut delegasi pada KTT G20. Penataan GWK terus dilakukan untuk mendukung pengembangan destinasi pariwisata yang berstandar internasional dan berwawasan budaya di Bali," ungkap Wamenparekraf.
Garuda Wisnu Kencana sendiri merupakan taman budaya yang memiliki luas 240 hektare. Patung GWK menggambarkan sosok salah satu dewa yang sangat dihormati oleh masyarakat Hindu di Bali yakni Dewa Wisnu yang tengah mengendarai tunggangannya, burung garuda.
Dianggap sebagai Dewa Pemelihara Alam Semesta, patung GWK memiliki makna simbol penyelamatan lingkungan dan dunia. Bahkan sosok garuda adalah perwakilan kebebasan dan pengabdian yang luar biasa loyal.
Baca juga: Kawasan wisata GWK Cultural Park buka kembali bagi kunjungan wisatawan
Baca juga: Luhut: Presiden resmikan patung GWK 22 September
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022