Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore menguat seiring investor yang mulai mengalihkan perhatian dari rencana kenaikan suku bunga The Fed.
Rupiah ditutup menguat 46 poin atau 0,31 persen ke posisi Rp14.567 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.613 per dolar AS.
"Rupiah rebound hari ini seiring dengan membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Indeks saham Eropa dan AS menguat pada Kamis (26/5) kemarin, demikian juga dengan indeks saham Asia yang naik hari ini.
Bagusnya laporan penghasilan perusahaan-perusahaan ritel di AS, Alibaba, dan juga rencana stimulus dari pemerintah Inggris, memberikan sentimen positif di pasar.
Indeks dolar AS juga terlihat dalam tren turun dalam beberapa terakhir ini. Indeks sekarang di kisaran 101, padahal seminggu lalu sempat di atas kisaran 103.
"Penurunan indeks dolar AS ini mungkin menunjukkan pasar sudah mengalihkan perhatiannya dari rencana kenaikan suku bunga acuan AS untuk sementara waktu hingga ada isu baru," ujar Ariston.
Dari dalam negeri, lanjut Ariston, Bank Indonesia yang mulai mengindikasikan potensi pengetatan moneter ke depan dan data ekonomi Indonesia yang membaik, membantu rupiah untuk melawan penguatan dolar AS.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.601 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.543 per dolar AS hingga Rp14.603 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menguat ke posisi Rp14.578 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.645 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah dibuka menguat usai BI tahan suku bunga acuan
Baca juga: Rupiah menguat ditopang ekonomi domestik yang membaik
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022