Mojokerto, (ANTARA News) - Ribuan pelajar dari 21 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, akan dilibatkan dalam kegiatan penghijauan Program Hutan Sekolah yang diselenggarakan LSM Sahabat Lingkungan dan dipusatkan di SMPN I Ngoro Mojokerto.
Direktur LSM Sahabat Lingkungan, Satriyo Wieweko yang dihubungi ANTARA di Mojokerto, Kamis (2/3) menjelaskan kegiatan tahunan yang akan dilaksanakan pada 18 Maret mendatang itu menargetkan penanaman sekitar 5.000 pohon dari berbagai jenis yang akan ditanam di 21 sekolah yang terlibat.
"Kebetulan sekolah-sekolah yang terlibat dalam kegiatan ini lokasinya berdekatan dengan daerah rawan bencana. Kami mengawali dari lingkungan sekolah sebagai lahan percontohan dan selanjutnya akan melibatkan masyarakat umum," katanya.
Kegiatan penghijauan Program Hutan Sekolah yang baru digagas dua tahun terakhir mendapat sambutan positif dari pihak sekolah. Bahkan menurut rencana, LSM Sahabat Lingkungan akan berupaya menggandeng pelajar SD dan SMA serta lainnya untuk terlibat aktif dalam kegiatan lingkungan ini, termasuk dari daerah lain seperti Surabaya dan Jombang.
Ratusan pohon yang ditanam di sejumlah sekolah pada kegiatan tahun pertama lalu, saat ini kondisinya sudah cukup bagus dan terawat. "Dalam satu tahun, pohon yang ditanam sudah mencapai tinggi 2,5 meter, dari sebelumnya hanya bertinggi 50 centimeter," tambahnya.
Menurut Satriyo, Program Hutan Sekolah ini berawal dari keprihatinan para aktivis lingkungan di Mojokerto terhadap kondisi lingkungan di wilayah setempat dan juga Jatim yang saat ini makin menurun kualitasnya.
Saat ini, lebih dari 750 hektar atau sekitar 60-70 persen kondisi hutan di wilayah Jatim kondisinya rusak berat, termasuk hutan di wilayah Kabupaten Mojokerto. Keadaan itu mengakibatkan hampir sebagian besar wilayah Jatim rawan bencana banjir bandang dan tanah longsor.
"Berangkat dari kasus bencana alam banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Mojokerto pada tahun 2003 dan 2004 lalu, kemudian tidak ada langkah konkrit dari pemkab setempat untuk melakukan perbaikan lingkungan, kami pun tergerak untuk melakukan penyelamatan lingkungan," kata Satriyo.
Ia berharap dari kegiatan penghijauan tersebut, kondisi lingkungan di wilayah Mojokerto menjadi lebih baik dan bencana alam yang pernah terjadi tidak terulang lagi.
Pencanangan penghijauan Program Hutan Sekolah di SMPN I Ngoro Mojokerto rencananya dibuka Bupati Mojokerto Drs Achmady dan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan pendukung, diantaranya pameran foto dan poster lingkungan, pemutaran film dokumenter peristiwa bencana alam di Jember dan Mojokerto.
Selain itu, juga digelar apresiasi seni, lomba menggambar pelestarian lingkungan dan testimoni kepala sekolah yang tahun sebelumnya mengikuti program tersebut.
"Rencananya, kami juga menghadirkan Neno Warisman yang akan mementaskan monolog terkait masalah lingkungan," kata Satriyo Wieweko dengan menambahkan perwakilan USAID dijadwalkan juga akan hadir dalam kegiatan itu.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jatim Ridho Syaiful Ashadi menyatakan dukungannya terhadap kegiatan penghijauan Program Hutan Sekolah yang digagas Sahabat Lingkungan di Mojokerto.
"Kami berharap program semacam itu bisa dilakukan di daerah lain, tidak hanya di Mojokerto. Karena seperti kita tahu, kondisi lingkungan di Jatim saat ini sudah sangat parah dan itu perlu perhatian semua pihak," katanya.(*)
Copyright © ANTARA 2006