Jakarta (ANTARA) - Dua bintang muda Indonesia Al Ghazali dan Amanda Rawles beradu peran dalam serial original Vidio berjudul "Virgin Mom".
Serial original bergenre drama keluarga dan romansa ini merupakan hasil kolaborasi Vidio dengan Sky Films yang dirilis pada 20
Mei 2022.
Dikutip dari keterangan pers Vidio, Jumat, serial ini mengajak para remaja di kategori young-adult untuk melihat sisi kehidupan yang penuh dengan pilihan.
"Virgin Mom" membahas tentang permasalahan pilihan hidup yang dialami remaja akhir belasan tahun. Bagaimana tokoh utama di series ini harus berjuang meyakinkan orang-orang di sekitarnya bahwa pilihan yang mereka pilih merupakan yang terbaik.
Baca juga: Main dua karakter, Cassandra Lee jadi sosok antagonis
Sisi lain yang cukup menarik dari serial "Virgin Mom" adalah bagaimana konfliknya bisa terbentuk, mengingat konflik di serial mengangkat adegan cerita yang mungkin masih dianggap tabu apalagi di kalangan masyarakat Indonesia, yaitu surrogate mother atau ibu surogasi.
"Secara garis besar, series 'Virgin Mom' ini memberikan kita pandangan baru terhadap memilih sebuah pilihan. Sering kali pilihan yang kita pilih dalam hidup dipengaruhi oleh orang lain atau orang terdekat, seperti keluarga, teman, atau kekasih, atau bahkan orang lain yang baru saja kita kenal," kata Vidio.
"Padahal, nantinya kitalah yang akan menjalani dan bertanggungjawab atas pilihan itu. Apakah pilihan yang dipilih benar-benar menjadi yang terbaik untuk kita nantinya," imbuhnya.
Sementara itu, Amanda Rawles berperan sebagai Kanaya, mahasiswi 19 tahun sekaligus atlet badminton dan sedang mempersiapkan diri mengikuti turnamen.
Ada juga Al Ghazali sebagai Dafa, mahasiswa muda berbakat di bidang musik terutama beatbox. Namun sayangnya, kelebihan yang dia miliki tidak mendapatkan dukungan penuh dari orang tuanya.
Cerita "Virgin Mom" bermula saat Naya mengalami masalah pada organ reproduksinya. Sebagai atlet, dia seringkali mengalami hal itu.
Kemudian dia mengunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan. Namun, kejadian tak terduga dialaminya. Dia harus mengandung embrio yang tidak sengaja disuntikkan ke rahimnya karena sebuah kesalahan medis.
Di sisi lain, saat itu Naya sedang berlatih keras untuk menghadapi turnamen bulutangkis. Hingga akhirnya Naya pun harus berhadapan dengan pilihan yang cukup berat -- memilih melanjutkan harapan dan mimpinya menjadi atlet bulutangkis, atau mempertahankan janin dalam rahimnya yang menjadi harapan terakhir keluarga lain.
Baca juga: Dita Karang "Secret Number" debut akting dalam "Biarkan Aku Menari"
Baca juga: Sutradara Andri Cung buat seri web pakai Galaxy S22 Ultra 5G
Baca juga: "UN1TRIP Goes To Turkiye" tayang eksklusif di Vidio mulai besok
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022