Yogyakarta (ANTARA News) - Pembelajaran Bahasa Jawa sebaiknya menggunakan metode gampang, aktif, menyenangan dan luwes atau gaul, sehingga diterima pembelajar dengan baik, kata pakar pendidikan dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Suwarno.
Menurut dia, pembelajaran bahasa Jawa sebaiknya dibuat mudah.
"Dengan pembelajaran yang mudah, pembelajar tidak menjadi takut, merasa senang, tidak menghindar, dan dapat fokus belajar," kata Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni UNY ini.
Ia mengatakan pembelajaran yang mudah dapat menstimulasi pembelajar menjadi aktif, tidak takut bertanya, selalu ingin tahu dan memotivasi meningkatnya minat belajar.
"Pilihlah metode, strategi, dan teknik yang unggul di suatu kelas. Metode, strategi, dan teknik yang unggul di suatu kelas belum tentu unggul di kelas lainnya," katanya.
Menurut dia, ada tiga ciri khas yang harus dimiliki guru bahasa Jawa profesional, yakni `unggah-ungguh` yang mapan, dapat membaca dan menulis aksara Jawa, dan `nembang` (menyanyikan lagu Jawa).
"Sekolah memiliki keterbatasan kesempatan dalam praktik komunikasi bahasa Jawa. Keterbatasan itu dapat dilengkapi dengan penggunaan bahasa Jawa di keluarga dan masyarakat," kata Suwarno.(*)
B015*H010/M008
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011