Ekspektasi inflasi AS telah turun, sehingga berkontribusi pada memudarnya ekspektasi untuk pengetatan Fed, yang telah membebani dolar, terutama dolar-yen, yang cukup sensitif terhadap perbedaan imbal hasil
Tokyo (ANTARA) - Dolar AS merosot ke level terendah satu bulan terhadap mata uang utama lainnya pada Jumat pagi, karena pedagang menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve di tengah tanda-tanda bank sentral mungkin memperlambat atau bahkan menghentikan siklus pengetatannya pada paruh kedua tahun ini.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, turun serendah 101,43 untuk pertama kalinya sejak 25 April. Reli di saham Asia juga melemahkan permintaan untuk greenback sebagai tempat berlindung.
Terhadap euro, mata uang AS juga tergelincir ke level terlemah sejak 25 April di 1,0765 dolar AS, dan turun ke level terendah terhadap sterling sejak 26 April di 1,2607 dolar AS.
Dolar Australia yang sensitif terhadap risiko menguat 0,51 persen menjadi 0,7136 dolar AS, sementara dolar Selandia Baru melonjak 0,49 persen menjadi 0,6510 dolar AS.
Indeks dolar menuju penurunan 1,5 persen minggu ini, menyusul penurunan 1,37 persen minggu lalu. Itu akan menjadi penurunan dua minggu pertama sejak pergantian tahun.
Indeks dolar mencapai puncak hampir dua dekade di atas 105 pada pertengahan bulan, tetapi mundur di tengah tanda-tanda bahwa pengetatan Fed mungkin sudah memperlambat pertumbuhan ekonomi. Imbal hasil obligasi pemerintah AS juga turun dari tertinggi multi-tahun, semakin melemahkan dolar.
Dolar melemah 0,3 persen menjadi 126,69 yen, meluncur secara bertahap selama tiga minggu terakhir dari level tertinggi dua dekade di 131,35 yen.
"Ekspektasi inflasi AS telah turun, sehingga berkontribusi pada memudarnya ekspektasi untuk pengetatan Fed, yang telah membebani dolar, terutama dolar-yen, yang cukup sensitif terhadap perbedaan imbal hasil," kata Shinichiro Kadota, ahli strategi senior valas di Barclays di Tokyo.
"Saya pikir dolar-yen telah mencapai puncaknya untuk saat ini, tetapi dalam jangka menengah itu akan tergantung pada inflasi."
Risalah dari pertemuan Fed Mei, yang dirilis Rabu (25/5), menunjukkan bahwa sebagian besar peserta percaya kenaikan 50 basis poin akan sesuai pada pertemuan kebijakan Juni dan Juli, tetapi banyak yang berpikir besar, kenaikan awal akan memungkinkan ruang untuk jeda di akhir tahun untuk menilai dampak pengetatan kebijakan tersebut.
Sentimen risiko yang lebih baik tidak membantu bitcoin, yang tergelincir 0,9 persen menjadi sekitar 28.908 dolar AS, melanjutkan penurunan bertahap minggu ini dari level psikologis 30.000 dolar AS.
Baca juga: Presiden Fed Kansas City perkirakan suku bunga dekati 2 persen Agustus
Baca juga: Pejabat Fed: Kami tak dapat terima begitu saja status global dolar AS
Baca juga: Pejabat Fed: Uang digital resmi bantu stabilitas sistem keuangan
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022