Jakarta (ANTARA News)- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa siang turun, karena pelaku pasar masih khawatir dengan krisis utang di Eropa di tengah bursa regional yang bergerak tidak menentu.
BEI turun 31,737 poin atau 0,84 persen menjadi 3.765,414 dan indeks LQ-45 berkurang 6,243 poin atau 0,93 persen menjadi 665,141.
Direktur Utama PT FinanCorpindo Nusa, Edwin Sinaga di Jakarta mengatakan, indeks BEI makin tertekan pasar, karena kecemasan pasar makin kuat bahwa krisis utang di Eropa belum mencapai penyelesaian.
Kekhawatiran itu mengakibatkan pelaku melepas sahamnya senilai Rp90 miliar, katanya.
Indeks BEI, menurut dia, saat ini mengalami koreksi harga, namun masih berpeluang untuk menguat pada hari-hari berikut, karena berbagai faktor positif muncul di pasar seperti aksi window dressing (emiten mempercantik harga sahamnya), faktor internal yang positif, seperti investment grade.
BEI dalam sesi pembukaan transaksi pada Selasa dibuka naik tipis 2,75 poin atau 0,07 persen ke posisi 3.799,90. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik 0,69 poin atau 0,01 persen ke posisi 672,08 poin.
"Meski terjadi penurunan volume perdagangan dibandingkan sebelumnya," katanya.
Ia mengemukakan, apabila koreksi indeks berlanjut maka posisi masih akan bertahan pada level 3.700 poin, namun bila menguat pada hari berikutnya maka peluang untuk mencapai angka 3.800 poin sangat besar.
"Saya optimis indeks akan kembali menguat hingga mencapai level 3.800 poin," ujarnya.
Jadi, lanjut dia, koreksi yang terjadi saat ini, karena pelaku melakukan aksi lepas setelah sebelumnya menguat akibat aksi beli oleh pelaku asing yang mencapai Rp1 triliun.
Oleh karena itu, menurut dia, peluang indeks untuk kembali menguat cukup besar lantaran pihak asing masih aktif melakukan pembelian meski secara selektif, katanya.
Saham-saham yang menekan indeks melemah antara lain saham Astra Internasional merosot rp800 menjadi Rp72.900, saham Gudang Garam turun Rp550 menjadi Rp61.250, sahm Indo Tambang Mega melemah rp500 menjadi Rp37.750, dan saham Bank BCA berkurang Rp100 menjadi Rp7.950.
(T.H-CS/B012)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011