... Prijanto harus berani mengungkap apa yang terjadi sebenarnya...

Depok (ANTARA News) - Pengamat Politik Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago, menegaskan pengunduran Prijanto sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta merupakan puncak dari kekecewaannya selama tiga tahun terakhir ini.

"Prijanto harus berani mengungkap apa yang terjadi sebenarnya. Jika tidak, pengunduran dirinya akan menjadi kesan negatif terhadapnya," kata Andrinof di Depok, Senin.

Andrinof mengatakan, selama mengamati sepak terjang Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, terkesan dia tidak mau memberikan delegasi kepada Prijanto untuk menjalankan tugas pemerintahan.

"Tugas dan peran Prijanto seperti dimandulkan," katanya.

Ia juga menilai apa yang dilakukan Fauzi Bowo terhadap Prijanto dinilai sudah tidak etis, seperti selalu memberikan acara seremonial kepada sekretaris daerah ataupun deputi, bukan kepada wakil gubernur.

"Foke sudah mengambil alih tugas wakil gubernur," ujarnya.

Selain itu, kata dia, jika Fauzi Bowo mengadakan perjalanan dinas, tidak membuat disposisi kepada wakil gubernur untuk menjalankan pemerintahan sehari-hari.

Untuk itu, kata dia, Prijanto sudah mengambil langkah yang tepat untuk mengundurkan diri karena dirinya tidak pernah mendapatkan peran sebagai wakil gubernur yang sesungguhnya.

"Dia tidak mau bertanggung jawab terhadap apa yang tidak dilakukannya," katanya.

Dikatakannya, sebenarnya Prijanto ingin mundur pada awal Januari 2011, namun karena kesabarannya dia baru mundur pada saat ini.

Andrinof mengatakan, dalam waktu dekat, tidak perlu ada pengganti Wakil Gubernur DKI Jakarta karena pelaksanaan pilkada tidak lebih dari satu tahun.

"Tak masalah dengan tidak adanya wakil gubernur," ujarnya.

Ia memprediksi, jika ada kelompok atau perorangan yang tidak mendukung Fauzi Bowo dalam Pilkada DKI Jakarta nanti, kemungkinan akan memberikan dukungan kepada Prijanto.

"Mungkin saja Prijanto maju dalam Pilkada DKI Jakarta mendatang," katanya.

Sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto mengundurkan diri dari jabatannya.

Kepala Bidang Informasi Publik Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah mendapat tembusan surat pengunduran diri Prijanto yang disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.

"Surat pengunduran dirinya tertanggal 23 Desember 2011. Di sana tidak disebutkan alasan spesifik pengunduran diri," kata Cucu.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyayangkan pengunduran diri Prijanto yang masa jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta seharusnya baru berakhir Oktober 2012.

Kendati demikian, Fauzi Bowo menghormati keputusan Wakil Gubernur untuk mengundurkan diri, dan yakin keputusan tersebut telah dipertimbangkan secara matang.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto, menegaskan bahwa pengunduran dirinya sama sekali tidak terkait dengan pilkada di ibu kota pada tahun 2012 untuk masa jabatan 2012-2017.

"Tidak ada kaitannya dengan pilkada 2012," katanya.

Prijanto yang merupakan purnawirawan TNI-AD berpangkat mayor jenderal TNI itu kemudian menyatakan, "Sebenarnya saya sudah berniat mengundurkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta sejak dua tahun lalu."

Ia menjelaskan secara lisan telah mengajukan permohonan diri kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi pada tanggal 11 November 2011 tepat pukul 11.00 WIB.

Namun, surat pengunduran diri diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada hari Jumat (23/12). (F006)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011