... Semula pendonor tidak menyadari dirinya mengidap penyakit HBsAG tersebut dan baru tahu setelah darahnya dilakukan uji lab...

Pangkalpinang (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sejak Januari hingga November 2011 menemukan 105 orang pendonor terinfeksi virus Hepatitis B Surface Antigen (HBsAG). Virus ini termasuk yang cukup berbahaya bagi kesehatan masyarakat dan manusia.

"Semula pendonor tidak menyadari dirinya mengidap penyakit HBsAG tersebut dan baru tahu setelah darahnya dilakukan uji lab," ujar Sekretaris PMI Pangkalpinang, Wahyono di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan, pada saat proses donor darah para petugas hanya mengukur tekanan darah dan Hb (hemoglobin) para pendonor, sedangkan untuk formulir pendonor bisanya diisi langsung mereka. Pada saat pengisian formulir dibutuhkan kejujuran dari para pendonor.

Rincian penemuan pendonor teridentifikasi HBsAG yaitu pada Januari 2011 PMI tidak menemukan penyakit tersebut, sementara pada Pebruari ditemukan lima orang pendonor teridentifikasi HBsAG.

Selanjutnya pada Maret 2011 sebanyak lima orang pendonor teridentifikasi HBsAG, sedangkan pada April mengalami peningkatan cukup tinggi mencapai 50 persen yaitu sebanyak 10 pendonor yang menderita HBsAG.

Pada Mei delapan pendonor HbsAG, Juni 11 pendonor HBsAG, Juli 16 pendonor HbsAG, Agustus sembilan pendonor HbsAG, September 13 pendonor HbsAG, Oktober 13 pendonor HbsAG dan pada November 2011 15 pendonor HBsAG.

"Tercatat rata-rata setiap bulan terus mengalami peningkatan pendonor yang teridentifikasi penyakit tersebut, sehingga tetap ada kemungkinan faktor kesengajaan dari para pendonor untuk menyebarkan penyakit tersebut," ujarnya.

Ia mengatakan, HBsAg merupakan protein yang dilepaskan oleh virus hepatitis B yang sedang menginfeksi tubuh, sehingga protein ini dapat digunakan sebagai penanda atau marker terjadinya infeksi hepatitis B.

HBsAg dapat ditemukan baik pada penyakit hepatitis B akut maupun kronis. Pada kasus akut, HBsAg akan menghilang dalam waktu enam bulan atau kurang.

Sedangkan pada kasus kronis, HBsAg akan terus menerus ditemukan dalam darah lebih dari enam bulan. Sekitar 97 persen orang dewasa muda yang terkena infeksi hepatitis B hanya mengalami fase akut, kemudian sembuh secara sendirinya, sisanya terus berlanjut menjadi hepatitis kronis.

Sejauh ini tindakan PMI terhadap penyakit tersebut yang terjangkit pada para pendonor tersebut hanya sebatas pendekatan dan menginformasikan kepada pendonor dan dicek kembali untuk mendapatkan kepastian yang jelas.

Sementara itu, data nama para pendonor yang teridentifikasi HBsAG tersebut akan dijaga kerahasiaannya oleh PMI agar tidak mengganggu kejiwaan dari para pengidap penyakit tersebut dan diserahkan ke pihak berwenang untuk ditindaklanjuti yaitu di Dinas Kesehatan Provinsi Babel. (ANT)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011