Cirebon (ANTARA News) - Warga mulai merasakan dampak pascabanjir yang merendam delapan kecamatan di Kabupaten Cirebon, Jabar, diantaranya penyakit gatal-gatal, sakit perut, dan sakit kepala.
"Ratusan korban banjir datang ke pos pelayanan kesehatan karena mereka menderita berbagai penyakit seperti gatal-gatal, sakit perut dan sakit kepala, akibat sanitasi buruk sepanjang bantaran Sungai Condong," kata Bidan Nia kepada wartawan di Cirebon, Senin.
Pos pelayanan kesehatan yang disediakan pemerintah setempat di pinggir jalur pantura Cirebon dipadati korban banjir, mereka diperiksa tenaga kesehatan akibat buruknya sanitasi.
Ia menjelaskan, genangan air banjir yang telah bercampur dengan tumpukan sampah juga air sungai kotor menjari penyebab utama penyakit gatal-gatal. Sekarang mereka diberi obat antibiotik juga salep untuk menyembuhkan gatal-gatal.
Selain gatal-gatal, banyak dari mereka terserang sakit perut dan rentan diare.Selama ini korban belum ada yang sakit berat sehingga cukup mendapatkan pertolongan pertama.
Pelayanan kesehatan yang disediakan pemerintah Kabupaten Cirebon 24 jam, dengan tenaga medis yang dibagi dalam tiga kelompok dengan masing-masing bertugas selama delapan jam. Jumlah petugas disesuaikan dengan kebutuhan.
Pos pelayanan kesehatan mudah dijangkau oleh korban, selain itu aman dari banjir karena letaknya tepat sekitar jalan pantura Cirebon Indramayu, namun jika jumlah korban yang datang banyak terpaksa mereka berdiri karena tempat duduk masih terbatas.
Hujan deras yang mengguyur daerah pantura Cirebon sejak Sabtu (24/12) dan hingga kini hujan ringan masih mengguyur. Diperkirakan air hujan akan sulit surut karena gelombang laut di utara Jawa tinggi dan aliran Sungai Condong terhambat, bahkan air laut masuk ke permukiman warga.
Drs Ano Sutrisno MM, Kepala Badan Koordinator Wilayah III Cirebon, menuturkan, banjir yang telah merendam delapan kecamatan di Cirebon sampai sekarang masih menggenangi daerah Gunungjati, kawasan terparah dilanda banjir.
"Hujan deras merupakan penyebab meluapnya Sungai Condong sehingga merendam pemukiman warga, selain itu gelombang laut pantura yang tinggi menyebabkan aliran sungai terganggu, perbaikan saluran irigasi dibutuhkan atasi banjir, selain itu letaknya berdekatan dengan aliran Sungai Condong," kata Drs Ano Sutrisno.
Muryanto, salah seorang korban banjir di Kecamatan Gunungjati mengaku, sejumlah korban banjir di desanya mengalami berbagai penyakit seperti gatal-gatal, sakit perut, karena sanitasi masih buruk dan kotor. Dirinya berharap air segera surut.
(ANT-061/Y008)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011