"Saya siap bertarung dengan siapa saja."
Semarang (ANTARA News) - Indonesia masih memiliki kebanggaan di ajang olahraga internasional, terutama di cabang olahraga tinju melalui prestasi Chris John yang sudah delapan tahun menyandang predikat sebagai juara dunia kelas bulu WBA.
Bahkan, sejak 2008 petinju berjulukan "the Dragon" tersebut berhak atas gelar Super Champion karena berhasil mempertahankan gelarnya 10 kali tanpa putus.
Petinju kelahiran Jakarta pada 32 tahun silam itu mulai menjadi juara dunia pada 2003, setelah mengalahkan petinju Panama, Oscar Leon, melalui pertarungan ad-interim di Bali. Setelah itu, Chris John ibarat batu karang untuk mempertahankan gelarnya hingga kini.
Tercatat sudah 15 kali petinju dengan rekor bertarung 45 kali menang (22 di antaranya dengan knock out/KO) dan dua kali seri tersebut berhasil mengamankan sabuk gelar juara dunia di kelas bulu (57,1 kilogram) versi asosiasi tinju dunia (world boxing association/WBA.
Selama 2011 suami mantan atlet wushu Jawa Tengah, Anna Maria Megawati, tersebut sudah dua kali mempertahankan gelarnya. Pertama saat menghadapi petinju Indonesia asal Ketapang, Kalimantan Barat, Daud Yordan, di Jakarta, 17 April 2011. Pada saat itu Daud Yordan menempati peringkat keenam kelas bulu WBA.
Pada pertarungan yang dipromotori Raja Sapta Oktohari tersebut, Chris John berhasil mengalahkan Daud "Cino" Yordan dengan angka, yaitu 116-112, 116-112,dan 117-111.
Dalam setiap pertarungan yang dijalani, Chris John memang tidak memasang target memukul KO lawannya. "Kalau memang ada lesempatan tentunya akan saya manfaatkan sebaik mungkin, tetapi target saya adalah tetap mempertahankan gelar," katanya.
Pertarungan keduanya saat mengalahkan petinju Ukraina, Stanyslav Merdov. di Challenge Stadium MT Claremont, Perth, Australia Barat, 30 November 2011.
Pada pertarungan yang disaksikan langsung oleh Anna Maria Megawati, yang juga berperan menjadi penyanyi Indonesia Raya, petinju yang besar di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, tersebut juga menang dengan angka mutlak, 116-111, 116-111, dan 115-112.
Sebelumnya, Chris John juga sudah mengalahkan petinju dunia seperti Juan Manuel Marquez (Meksiko), Derrick Gainner (Amerika Serikat), Jose Cheo Rojas (Venezuela dua kali), Hiroyuki Enoki (Jepang), Renant Acosta (Panama).
Kemudian, "the Dragon" juga kalahkan Tommy Brouwn (Australia), Osamu Sato dan Zaiki Takemoto (Jepang), Roinet Caballero (Panama), Fernando Saucido (Argentina), dan Rocky Juarez (Amerika Serikat, dua kali).
Dari 15 kali pertarungan perebutan gelar tersebut, Chris John lima kali harus menjalani tarung wajib (mandatory fight) dan 10 kali melalui pertarungan pilihan (choice).
Pada 2012, Chris John kembali akan melanjutkan kiprahnya sebagai pemegang gelar Super Champion kelas bulu WBA. Bahkan, Raja Sapta Oktohari sekaku promotor sudah merancang pertarungan.
Tak tanggung-tanggung, Chris John yang tergabung dalam Sasana Herry`s Gym di Perth, Australia, tersebut bakal menyatukan dua gelar juara dunia dari dua badan tinju yang berbeda, yaitu WBA dan federasi tinju internasional (International Boxing Federation/IBF).
Ketua Bidang Media dan Promosi dari Mahkota Promotion, Fathan Rangkuti, mengemukakan bahwa pertarungan unifikasi Chris John bakal digelar di Singapura, 31 Maret 2012 dan dipertemukan dengan juara dunia kelas bulu IBF, Billy Dib (Australia).
"Kalau tempatnya sudah pasti, tetapi tanggalnya masih bisa berubah tergantung hasil negosiasi. Tetapi, lawannya juga sudah pasti, yaitu di Singapura," katanya.
Menurut dia, di kelas bulu WBA, Chris John memang sudah menjadi "raja" sehingga pihak promotor berusaha untuk mengangkat Chris John.
Chris John sendiri mengaku kalau sampai kini memang belum ada pembicaraan soal pertarungan unifikasi tersebut karena saat ini pelatih sekaligus manajernya, Craig Christian, memberikan kesempatan untuk istirahat.
"Setelah pertarungan melawan Merdov di Australia, 30 November 2011, saya diberi kesempatan untuk istirahat dan mungkin pelatih menjauhkan saya dari kegiatan tinju selama masa istirahat ini," kata Chris John.
Tetapi, kata ayah dua orang putri (Maria Luna Ferisha dan Maria Rosa Christiani) tersebut tetap siap menghadapi Billy Dib jika memang itu program dari pelatih sekaligus manajernya.
"Saya siap bertarung dengan siapa saja, termasuk pertarungan unifikasi melawan Billy Dib, jika memang pelatih sekaligus manajernya memprogramkan seperti itu," demikian Chris John. (*)
Oleh Hernawan
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011