Seoul (ANTARA News/AFP) - Korea Selatan (Korsel) akan membeli dua pesawat pengintai dari Prancis, Falcon 2000, yang mampu mencegat pesan radio dari Korea Utara (Korut), dan mendeteksi peluncuran peluru kendali (rudal).

Falcon 2000 itu akan dibeli dari perusahaan pertahanan Dassault mungkin pada 2017, demikian keterangan dari Program Akuisisi Pertahanan Pemerintah Korsel dalam satu pernyataannya, Senin.

Pesawat Prancis itu akan mengganti beberapa pesawat mata-mata Korsel yang tergolong tua, termasuk RC-800 yang dibangun oleh perusahaan Raytheon dari Amerika Serikat (AS).

Dibandingkan dengan RC-800, Falcon 2000 memiliki jangkauan yang lebih luas dan dapat membawa peralatan yang lebih banyak, catat lembaga itu.

Korsel pada umumnya menyukai peralatan pertahanan dari AS, yang memiliki pasukan yang berbasis di negara itu sejak Perang Korea 1950-1953 untuk mencegah agresi Korea Utara (Korut).

Dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap pesawat-pesawat pengintai yang dioperasikan AS, Korsel juga akan membeli empat pesawat pengintai skala tinggi dari Boeing pada akhir 2012.

Jenis pertama adalah modifikasi pesawat Peringatan Dini Boeing 737 Airborne dan Kontrol (AEW & C) yang bakal dikirim kepada angkatan udara Korsel tahun ini.

Pesawat ini dapat melacak target-target udara dan maritim secara bersamaan dan langsung jet-jet tempur, serta kapal-kapal melibatkan armada tempur Korsel.
(Uu.H-AK/C003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011