Sekretaris Dewan Kesenian Surabaya Farid Syamlan mengatakan, Lan Fang yang telah menghasilkan beberapa novel dan cerita pendek itu meninggal karena menderita kanker hati.
"Dia sebetulnya sudah lama menderita kanker hati, tapi tidak pernah dirasakan dan terus melakukan aktivitasnya. Sampai akhirnya parah dan tidak bisa disembuhkan," katanya.
Lan Fang terkenal dengan novelnya "Perempuan Kembang Jepun" dan "Ciuman di Bawah Hujan". Dia sempat dirawat lama di Rumah Sakit RKZ Surabaya kemudian pindah ke Rumah Sakit Adi Husada.
"Dari Adi Husada, Jumat lalu (23/12) ia kemudian diterbangkan ke Singapura, namun nyawanya tidak tertolong. Kami teman-teman seniman di Surabaya merasa sangat kehilangan atas meninggalnya seorang sahabat yang pergi terlalu cepat," katanya.
Farid mengenang Lan Fang sebagai sastrawan perempuan yang sangat potensial yang dimiliki Surabaya dan Indonesia. Lan Fang dikenal memiliki semangat luar biasa untuk terus berkarya.
"Setelah kepergian Lan Fang, para penulis novel perempuan di Indonesia dan khususnya Surabaya tentu akan kehilangan lawan untuk mengadu karya," kata Farid.
Lan Fang juga dikenal dengan "Gus Durian" atau pengikut Gus Dur sehingga tidak aneh jika dia banyak dekat dengan sejumlah tokoh ulama Nahdlatul Ulama.
Pertemuan-pertemuannya dengan kalangan ulama itu seringkali kemudian ditulis oleh Lan Fang di sejumlah koran harian di Surabaya. Tulisan-tulisan ringan perempuan kelahiran Banjarmasin, 5 Maret 1970 tersebut seringkali memberi inspirasi karena menyangkut kehidupan seorang tokoh.(*)
M026/S025
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011