Denpasar (ANTARA News) - Berbagai aktivitas dilakukan umat Kritiani di Bali dalam merayakan Natal 2011, di antaranya membuat hiasan penjor seperti yang dilakukan warga Banjar Tuka, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.
Penjor, yakni hiasan janur pada sebatang bambu, selama ini merupakan salah satu kelengkapan dalam upacara agama dan adat-istiadat masyarakat Bali.
"Sudah dari zaman nenek moyang dulu kami menggunakan penjor dalam merayakan Natal di banjar atau dusun kami," kata Ketua Dewan Gereja Paroki Tritunggal Mahakudus Banjar Tuka, Ketut Jack Mudastra, di Badung, Minggu.
Seperti biasa, penjor yang lengkap dengan pernak-peniknya itu, dipajang atau ditancapkan di depan pintu gerbang pekarangan rumah masing-masing warga di Banjar Tuka.
Tokoh umat Kristiani Bali itu menambahkan, masing-masing keluarga umat Kristiani di Banjar Tuka mewarisi tradisi leluhurnya membuat penjor, seperti halnya umat Hindu saat merayakan Galungan, yakni hari kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (keburukan).
Perayaan Natal di Banjar Tuka yang melibatkan sekitar 800 keluarga dibagi dalam sebelas sektor itu, tergolong unik, karena berbeda dengan tempat-tempat lain di Pulau Dewata.
Banjar Tuka merupakan dusun pertama di Bali yang penduduknya memeluk agama Kristen, yakni sejak tahun 1937, dan terus berlangsung secara turun-temurun hingga sekarang.
Jack Mudastra menambahkan, selain membuat penjor, umat di daerahnya juga menghias gereja dengan aksesoris yang bernuansa tradisional Bali. Persiapan itu telah dilakukan sejak pekan lalu.
Gereja Paroki Tritunggal Mahakudus Banjar Tuka, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, menggelar tiga kali misa suci perayaan Natal 2011.
Perayaan misa Natal dilakukan tiga kali berturut-turut, yakni sehari sebelum dan sesudah Natal. Kegiatan pertama dilakukan pada malan Natal (24/12) pukul 19.00 Wita, menyusul Minggu (25/12) pukul 08.00 waktu setempat dan ketiga Senin (26/12) pukul 08.00 waktu setempat.
Ketut Jack Mudastra menjelaskan, misa suci perayaan Natal itu dipimpin Romo Paulus Payong SPD dibantu Romo Martin SPD. Misa suci perayaan Natal kali ini merupakan bagian yubelium 75 tahun Gereja Katolik Tuka yang puncaknya akan dirayakan 14 Februari 2012.
Berbagai kegiatan dilakukan selama waktu setahun memperingati 75 tahun gereja Katolik Tuka, mulai 14 Februari 2011 hingga 14 Februari 2012.
Peringatan tersebut mengusung tema "Membangun gereja berdaya pikat yang berakar dan berkembang dalam wajah budaya setempat. (I006)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011