ini pada prinsipnya rekayasa sosial untuk mengajak masyarakat membuang sampah, tapi dengan memilah dan mengumpulkan sampahPalangka Raya (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, memperkuat layanan bank sampah digital sebagai salah satu upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola limbah sehari-hari.
"Layanan bank sampah digital ini pada prinsipnya adalah rekayasa sosial untuk mengajak masyarakat untuk membuang sampah, tapi dengan memilah dan mengumpulkan sampah," kata Kepala DLH Kota Palangka Raya Ahmad Zaini di Palangka Raya, Rabu.
Zaini mengatakan bank sampah digital tersebut merupakan salah satu inovasi pemerintah kota dalam mendekatkan layanan kepada masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Layanan ini merupakan strategi DLH dalam penerapan 3R dalam pengelolaan sampah di tingkat masyarakat.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya perkuat pengakuan masyarakat adat dengan perda
Setidaknya ada 23 jenis sampah yang bernilai ekonomis yang bisa dijual melalui bank sampah digital, yakni kardus, botol kemasan bersih, plastik campur, botol shampo, kaleng susu, plastik kerasan, kertas putih (kotor), kertas HVS, kertas sampul, aluminium, kaleng sprite, tutup botol, koran, gelas air mineral, besi, botol sirup, botol bir, seng dan minyak jelantah.
Nilai sampah yang dikumpulkan untuk setiap berat per satu kilogram bervariasi tergantung jenis, mulai dari Rp300 hingga Rp9.000.
Dia menerangkan masyarakat dapat mengakses layanan bank sampah digital mengunduh aplikasi Mountrash di google play store secara gratis yang selanjutnya melakukan pendaftaran peserta sesuai arahan di aplikasi tersebut.
Baca juga: DLH sebut Sungai Kahayan di Palangka Raya alami pencemaran ringan
Melalui aplikasi tersebut masyarakat menjadi mudah menyetorkan sampahnya dan bisa diambil langsung ke rumah oleh petugas Bank Sampah.
Zaini mengatakan setelah sampah dijemput dan barcode discan petugas maka saldo akan bertambah dan bisa dimanfaatkan untuk membeli pulsa, isi kuota, dan lain sebagainya.
Baca juga: DLH DKI ajak warga pisahkan sampah ciptakan negara bersih dan sehat
Setoran sampah dapat menambah penghasilan karena saat menukarkan sampah akan mendapatkan imbalan berupa uang yang dikumpulkan dalam rekening yang dimiliki.
Bank sampah digital yang juga bertujuan mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke Tempat Pemrosesan akhir (TPA). Terlebih lagi saat ini sekitar 100 ton sampah dihasilkan warga Palangka Raya setiap harinya.
Baca juga: DLHK Denpasar tangani pembuangan sampah liar
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022