Tri menceritakan, awal mula dirinya membuat video tindakan-tindakan medis terhadap gigi karena ingin membuat masyarakat lebih paham mengenai berbagai proses perawatan gigi. Ia juga menggunakan konten itu sebagai evaluasi pribadi terhadap hasil kerja, karena dari berbagai video dan fotonya, dia bisa melihat lagi hasil pekerjaannya secara lebih detail.
"Alhamdulillah bisa diapresiasi oleh masyarakat banyak, bahkan konten-konten saya juga banyak ditonton oleh orang luar negeri. Banyak orang yang suka menonton video-video saya, khususnya pembersihan karang gigi, karena mereka merasakan satisfying atau rasa puas ketika menontonnya," ungkap dokter Tri, Rabu.
Baca juga: PDGI: Rasio pelayanan kesehatan gigi belum merata
Ia berharap, melalui konten itu masyarakat semakin sadar dan mau melakukan perawatan rutin pembersihan karang gigi setiap enam bulan sekali.
"Banyak juga yang bilang di kolom komen bahwa mereka jadi semakin rajin menyikat gigi karena takut kondisi giginya jadi kotor dan rusak seperti di video-video yang saya upload,” ungkap dokter Tri.
Pria bernama lengkap Muh Try Utomo Insana Putra yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti itu menyatakan bahwa secara demografi, sebanyak 29 persen subscribers-nya di YouTube berasal dari Indonesia, sisanya dari luar negeri.
Begitu juga dengan TikTok, hanya sebanyak 19 persen penontonnya yang berasal dari Indonesia, selebih merupakan penonton dari luar negeri. Tahun lalu, kontennya juga sempat diunggah oleh akun global @9gag sehingga ditonton banyak orang dari seluruh dunia.
Dalam proses dokumentasinya, Tri mengakui bahwa memang dibutuhkan waktu lebih lama untuk membuat video sambil praktik kerja merawat pasien. Akan tetapi, dia dibantu para asistennya dalam mendokumentasikan sehingga tidak mengganggu pekerjaan.
Saat ini, ia memperoleh 494 ribu pengikut di Instagram @doktergigi_ dan 36 ribu di Instagram @drg.triputra, dan sebanyak 2,8 juta pengikut di TikTok @doktergigi_, serta 617 ribu subscribers di kanal Youtube Dokter Gigi Tri Putra.
Tri juga memiliki klinik gigi yang berlokasi di kota Jakarta, Bekasi, dan Medan.
Baca juga: Menyikat gigi sebaiknya dilakukan 30 menit setelah makan
Baca juga: Pilih siwak atau sikat gigi dan odol?
Baca juga: Hindari merokok untuk jaga kesehatan mulut selama puasa
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022