Jakarta (ANTARA News) - Pohon natal yang disusun dari ratusan boneka tidak terpakai dan dihiasi dengan lampu warna-warnai serta bintang di pucuknya itu terlihat berdiri tegak di samping kiri altar Gereja Santa Theresia, Sabtu malam.

Usai misa malam Natal, Pastor Kepala Paroki Gereja Santa Theresia A. Hani Rudi Hartoko kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu, menjelaskan bahwa pohon setinggi kurang lebih 4 meter itu dibuat khusus untuk menyambut Natal 2011.

Pohon itu akan berada di altar hingga usai Natal 2011. Setelah itu, boneka yang tersusun menjadi pohon natal tersebut akan dibagikan kepada panti asuhan untuk dipergunakan kembali.

Romo A. Hani Rudi Hartoko menambahkan, pohon natal itu merupakan salah satu simbol dalam pesan Natal 2011 di Gereja Santa Theresia.

Menurut dia, boneka merupakan salah satu bentuk kasih sayang yang diberikan oleh orang tua dan hal yang dicintai oleh anak-anak dan selalu dekat dengan mereka.

"Boneka selalu menjadi bagian dari anak-anak, mendampinginnya dan dicintai. Boneka ini merupakan simbol pesan untuk menyanyangi, mencintai yang merupakan bagian dari ajaran Kristiani," katanya.

Ia berharap simbol boneka ini lebih mengena dan membumi dalam pesan Natal kali ini. "Boneka lebih mudah dipahami bagi kita semua," katanya.

Selain itu, kata dia, terdapat bayi Yesus yang dibuat oleh seniman F. Widayanto. Bayi Yesus dari keramik seukuran bayi manusia tersebut ditempatkan di tengah altar. "Ini juga menjadi Natal istimewa bagi kami, bayi Yesus yang sehat, lucu ini juga merupakan ungkapan gambaran harapan terhadap Indonesia. Masih ada harapan ke depan kalau ada semangat solidaritas," katanya.

Sementara itu, terkait dengan misa Natal, ia mengatakan, Gereja Santa Theresia pada malam Natal ini, Sabtu (24/12) mengadakan tiga kali misa. Misa pertama pukul 17.00 WIB, kemudian pukul 20.00 WIB, dan pukul 23.00 WIB.

"Untuk misa jam sebelas malam nanti, menurut dia untuk menyapa para kawula muda," ujarnya.

Minggu besok, 25 Desember 2011, Gereja Santa Theresia mengadakan empat kali misa. Misa pertama pukul 06.30 WIB, kemudian pukul 08.30 WIB untuk anak-anak, pukul 15.00 WIB untuk para lanjut usia, dan pukul 18.00 WIB untuk umum. "Misa besok, kami ingin menyapa semua kalangan," katanya. (T.M041/M020)

Pewarta: D.Dj. Kliwantoro
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2011