sistemnya baca di tempat, tidak melayani pinjaman bukuMataram (ANTARA) - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera membuka taman baca masyarakat (TBM) di objek wisata Loang Baloq Kecamatan Sekarbela, untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
"Dalam dua hari ini, kami persiapkan untuk penataan ruang dan koleksi buku agar minggu depan TBM Loang Baloq sudah bisa beroperasi," kata Kepala Diarpus Kota Mataram Jimmy Nelwan di Mataram, Rabu.
Jimmy yang didampingi Kepala Bidang (Kabid) Layanan Perpustakaan Nining dan Kabid Deposit dan Pengolahan Bahan Pustaka Diarpus Kota Mataram Hj Kartina mengatakan, Taman Loang Baloq dipilih menjadi satu lokasi TBM karena dinilai strategis dan representatif.
Apalagi Taman Loang Baloq kini menjadi salah satu tujuan destinasi wisata yang ramai dikunjungi setiap hari bahkan ketika hari libur. Peluang itulah yang ingin dioptimalkan.
"Dengan demikian, masyarakat yang datang tidak hanya untuk menikmati wisata alam, tapi juga bisa membaca berbagai koleksi buku yang kita siapkan di TBM," katanya.
Baca juga: Najwa Shihab motivasi warga NTB gemar membaca
Baca juga: Perpustakaan Nasional luncurkan program Samba di NTB
Menurutnya, jumlah koleksi buku yang akan disiapkan di TBM Loang Baloq sekitar 1.000-1.5000 eksemplar dari beraneka ragam judul, mulai dari ilmu pengetahuan, buku cerita anak-anak, novel, majalah, buku kuliner, ekonomi kreatif dan lainnya.
Selain itu, juga disiapkan koleksi-koleksi buku terkait dengan berbagai kreasi pengelolaan perikanan sebab kawasan Taman Loang Baloq merupakan kawasan pesisir pantai yang rata-rata penduduknya bekerja sebagai nelayan.
"Hanya saja di TBM sistemnya baca di tempat, tidak melayani pinjaman buku sehingga masyarakat yang ingin meminjam buku diarahkan langsung ke Kantor Diarpus," katanya.
Baca juga: Sosiolog: Hari buku momentum dorong siswa gemar membaca
Menurutnya, jumlah koleksi buku yang akan disiapkan di TBM Loang Baloq sekitar 1.000-1.5000 eksemplar dari beraneka ragam judul, mulai dari ilmu pengetahuan, buku cerita anak-anak, novel, majalah, buku kuliner, ekonomi kreatif dan lainnya.
Selain itu, juga disiapkan koleksi-koleksi buku terkait dengan berbagai kreasi pengelolaan perikanan sebab kawasan Taman Loang Baloq merupakan kawasan pesisir pantai yang rata-rata penduduknya bekerja sebagai nelayan.
"Hanya saja di TBM sistemnya baca di tempat, tidak melayani pinjaman buku sehingga masyarakat yang ingin meminjam buku diarahkan langsung ke Kantor Diarpus," katanya.
Baca juga: Sosiolog: Hari buku momentum dorong siswa gemar membaca
Baca juga: Kementerian PPPA dorong Perpusnas budayakan gemar membaca
Ia mengatakan, dengan keberadaan TBM Loang Baloq, maka Diarpus memiliki empat TBM yakni TBM Sangkareang, Udayanan dan Pantai Ampenan.
Namun untuk TBM di Pantai Ampenan, menurut dia,, ke depan direncanakan ditutup karena kondisi dan lingkungan di sekitarnya kurang mendukung dan dinilai tidak layak lagi.
"Kalau TBM Loang Baloq sudah berjalan, TBM Pantai Ampenan akan kita tutup," katanya.
Jimmy menambahkan, Diarpus Kota Mataram saat ini memiliki koleksi buku sebanyak 40.000 judul dengan 50.000 eksemplar dari beraneka ragam judul.
Baca juga: Tumbuhkan minat baca anak-anak dengan membaca nyaring
Ia mengatakan, dengan keberadaan TBM Loang Baloq, maka Diarpus memiliki empat TBM yakni TBM Sangkareang, Udayanan dan Pantai Ampenan.
Namun untuk TBM di Pantai Ampenan, menurut dia,, ke depan direncanakan ditutup karena kondisi dan lingkungan di sekitarnya kurang mendukung dan dinilai tidak layak lagi.
"Kalau TBM Loang Baloq sudah berjalan, TBM Pantai Ampenan akan kita tutup," katanya.
Jimmy menambahkan, Diarpus Kota Mataram saat ini memiliki koleksi buku sebanyak 40.000 judul dengan 50.000 eksemplar dari beraneka ragam judul.
Baca juga: Tumbuhkan minat baca anak-anak dengan membaca nyaring
Baca juga: Psikolog: Hari anak momentum ajak anak gemar membaca
Pewarta: Nirkomala
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022