Melalui berbagai upaya tersebut, diharapkan akan terwujud akselerasi perbankan syariah, bagi peningkatan ekonomi nasional

Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebutkan terdapat empat tantangan dalam upaya pengembangan industri perbankan syariah di Indonesia.

"Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia, Indonesia memiliki peluang besar untuk berperan aktif dalam ekonomi syariah dan industri halal dunia, salah satunya melalui penguatan industri perbankan syariah. Meskipun demikian, kita tidak bisa menampik masih adanya sejumlah tantangan pengembangan industri perbankan syariah," kata Wapres dalam sambutannya secara virtual pada acara Halalbihalal Asbisindo 2022 di Jakarta, Rabu.

Wapres mengatakan tantangan pertama yakni market share perbankan syariah terhadap perbankan nasional masih kecil, yaitu sebesar 6,74 persen.

Untuk itu, kata Wapres, diperlukan upaya ekstra dari regulator serta pelaku perbankan syariah untuk meningkatkan porsi market share perbankan syariah ke depan.

Tantangan kedua, keberadaan berbagai inovasi dan digitalisasi yang kini mengubah model bisnis keuangan.

Menurut Wapres, industri perbankan syariah harus mampu mengambil langkah adaptif untuk memenuhi ekspektasi nasabah akan layanan produk yang cepat, mudah, murah dan aman.

Ketiga, kewajiban spin off atau pemisahan unit usaha syariah (UUS). Ia menekankan dengan tenggat waktu pemisahan UUS tahun 2023, maka perbankan syariah perlu menyiapkan strategi dan aksi korporasi untuk kepentingan spin off tersebut.

"Bagi UUS yang sekarang telah siap, harus terus didorong dan dibantu dalam melakukan spin off. Demikian pula bagi induk UUS yang ingin melakukan konversi penuh menjadi bank syariah," jelasnya.

Keempat, keberpihakan bank syariah terhadap pelaku UMKM harus mendapat porsi memadai sesuai ketentuan, supaya prinsip ekonomi syariah dalam rangka pemerataan sumber ekonomi dapat terpenuhi.

Wapres menyampaikan, untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut industri perbankan syariah dituntut untuk terus melakukan transformasi, utamanya dalam hal penguatan model bisnis, peningkatan kuantitas dan kualitas SDM, optimalisasi pemanfaatan teknologi, serta percepatan pertumbuhan literasi dan inklusi keuangan syariah.

"Melalui berbagai upaya tersebut, diharapkan akan terwujud akselerasi perbankan syariah, bagi peningkatan ekonomi nasional," jelas Wapres.

Baca juga: Pantau produk halal, Wapres dialog dengan ritel modern secara virtual
Baca juga: Sri Mulyani laporkan persiapan Rapat Pleno KNEKS kepada Wapres
Baca juga: Wapres harap keuangan digital dorong pertumbuhan ekonomi nasional

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022