Kami sebentar lagi akan buat aturannya karena itu sudah diputuskan lewat rapat dengan Bapak Presiden

Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah akan segera membuat aturan soal larangan ekspor listrik energi baru terbarukan (EBT).

"Kami sebentar lagi akan buat aturannya karena itu sudah diputuskan lewat rapat dengan Bapak Presiden," kata Bahlil dalam konferensi pers di World Economic Forum (WEF) 2022 yang dipantau secara daring dari Jakarta, Selasa.

Menurut Bahlil, ketika sudah memutuskan kebijakan baru, maka bisnis yang sudah terlanjur terbit akan dievaluasi. Namun, ia memastikan sejauh ini belum ada izin ekspor listrik EBT yang dikeluarkan pemerintah.

"Yang namanya sudah putus, yang sudah telanjur dikeluarkan akan dievaluasi. Tidak ada cerita. Setahu saya belum ada izin ekspor kok. Selama ini kan izin lokasi saja yang gue keluarin. Belum ada izin-izin untuk ekspor," imbuhnya.

Bahlil menuturkan ide untuk melarang ekspor listrik EBT keluar saat perhelatan KTT Khusus ASEAN-AS yang digelar beberapa waktu lalu di Amerika Serikat. Ide itu pun, menurut Bahlil, keluar demi menjaga Indonesia agar tidak dimanfaatkan negara lain.

"Jadi kita juga kemarin lagi mencari-cari, meraba-raba. Begitu kemarin KTT ASEAN-AS di (Washington) DC, saya kebetulan mendampingi Bapak Presiden. Di situlah baru ide gila kita sebagai pemerintah keluar. Baru bisa menebak arahnya begini. Kita kan harus jaga negara kita, jangan dikibulin sama orang," ungkapnya.

Bahlil menegaskan keputusan untuk melarang ekspor listrik EBT dilakukan pula untuk memenuhi kebutuhan listrik di dalam negeri.

Namun, mantan Ketua Umum Hipmi itu mengatakan larangan ekspor EBT kepada dunia atau negara manapun tidak berarti Indonesia menghentikan investasi untuk membangun EBT.

"Silakan saja, karena kita di 2025 pun harus 23-25 persen energinya dari EBT. Bahkan kita sudah komitmen di 2050-2060 kita zero emission. Jadi monggo, bagi teman-teman yang mau bangun investasinya untuk EBT, silakan, termasuk di Kepri. Monggo, tapi kami tidak ekspor ke negara lain," katanya.

Baca juga: Pembangkit EBT berkontribusi 36 persen untuk kelistrikan Sulbagsel
Baca juga: PLN dorong Listrik Hijau lewat REC

Baca juga: Bahlil tegaskan Indonesia tidak akan ekspor EBT

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022