Jakarta (ANTARA News) - Diet ketat bisa menyelamatkan otak dari penuaan, ujar para ilmuwan seperti diwartakan dari medindia.com.

Penelitian itu di publikasikan dalam jurnal AS the Proceedings of the National Academy of Sciences, didasarkan pada sebuah penelitian tentang tikus yang diberi makanan diet sekitar 70 persen dari makanan yang biasanya mereka konsumsi.

Para ilmuwan menemukan bahwa diet kalori memicu sebuah molekul protein,CREB1. Morekul itu mengaktifkan sekumpulan gen yang berkaitan dengan umur panjang dan fungsi otak yang baik.

"Harapan kami adalah menemukan cara untuk mengaktifkan CREB1, misalnya lewat obat baru, sehingga bisa menjaga otak awet muda tanpa harus melakukan diet ketat," ujar pimpinan Giovambattista Pani, peneliti dari the Institute of General Pathology, Faculty of Medicine at the Catholic University Roma.

Para peneliti sebelumnya menemukan bahwa tikus yang diet menunjukkan kemampuan kognitif dan daya ingat yang lebih baik, kurang agresif, dan cenderung lebih lambat terkena penyakit Alzheimer.Mereka tak tahu mengapa hal itu terjadi.

"CREB1 dikenal mengatur fungsi penting otak seperti ingatan, belajar dan kendali rasa cemas. Aktivitasnya berkurang atau secara psikologis terpengaruh oleh penuaan," ungkap penelitian itu.

Tikus yang secara genetik mengalami kekurangan CREB1 tak menunjukkan perbedaan daya ingat saat mereka menjalani diet rendah kalori .

"Temuan ini memiliki implikasi penting untuk pengembangan terapi masa depan guna menjaga otak kita tetap muda dan mencegah degenerasi otak dan proses penuaan."
(yud)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011