Bandung (ANTARA) - Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Jawa Barat Agus Priadi mengatakan jumlah pemudik yang menggunakan transportasi umum pada saat arus mudik dan balik Lebaran 2022 di provinsi itu menurun jika dibandingkan dengan tahun 2019.
"Tadi disampaikan bahwa secara umum penggunaan transportasi umum pada momentum Lebaran 2022 turun 17 persen dibandingkan tahun 2019," kata Agus Priadi saat menjadi pembicara pada acara Jabar Punya Informasi (Japri) "Evaluasi Penyelenggaraan Mudik dan Balik Idul Fitri 1443 H/2022 Masehi di Jabar" di Gedung Sate Bandung, Selasa.
Baca juga: Seorang pemudik tersesat ke kawasan hutan di Karawang Jabar
"Kalau kita lihat bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di terminal tipe A itu turun 24 persen dibandingkan tahun 2019, dan sekarang jumlahnya menjadi 490 ribu penumpang," kata Agus.
Lalu penumpang di Terminal Tipe B (melayani kendaraan penumpang umum untuk angkutan antarkota dalam provinsi/AKDP), angkutan kota serta angkutan pedesaan) juga turun 11 persen, dan pada tahun ini jumlah penumpangnya 69 ribu penumpang. Sedangkan untuk penumpang kereta api juga turun 40 persen, yakni menjadi 150 ribu penumpang," kata dia.
Menurut Agus, secara umum pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran tahun ini di Jawa Barat sukses, meskipun ada kemacetan di sejumlah titik.
"Selama masa angkutan Lebaran Tahun 2022, yang masuk dan keluar Jabar mencapai 4,7 juta kendaraan. Jumlah itu terbagi di jalur utara dan selatan. Jalur Utara di sepanjang Pantura dan jalan tol, sedangkan Jalur Selatan itu menuju selatan Jabar. Itu inti atau pusatnya dari Jabodetabek ke Selatan Jabar seperti Tasikmalaya, Garut, dan Ciamis," katanya.
Selain itu, hal lain yang menjadi bahan evaluasi Dinas Perhubungan Jawa Barat adalah titik kemacetan dan kepadatan kendaraan di tempat wisata.
Baca juga: BPBD imbau pemudik waspada melewati daerah rawan bencana Jabar
Baca juga: Jalur selatan Jabar mulai dilintasi kendaraan pemudik
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022