Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Gabungan yang terdiri dari perwakilan Pemerintah Indonesia dan PBB (UNDRR) menetapkan prosedur protokol kesehatan (prokes) COVID-19 ketat terhadap semua pihak yang berada di lokasi Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ketujuh tahun 2022 di Nusa Dua, Bali.

Protokol kesehatan ketat diberlakukan sesuai dengan standar prokes yang telah dibahas, disepakati, dan diakui bersama oleh seluruh pihak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Untuk memastikan seluruh peserta GPDRR aman dari COVID-19, prosedurnya semua orang yang mengakses ke tempat penyelenggaraan GPDRR wajib mengikuti skrining melalui tes usap antigen dan PCR. Panitia telah menyusun mekanisme untuk mempermudah registrasi hingga proses pengetesan sehingga pengecekan dapat dilakukan dengan cepat,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Nasional Wiku Adisasmito di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Selasa.

Satgas merekomendasikan beberapa langkah untuk upaya pencegahan penularan COVID-19 selama penyelenggaraan pada 23–28 Mei 2022.

Baca juga: Kepala BNPB: Prokes tetap berlaku ketat meski "bubble" dihapus

Wiku menjelaskan ketentuan skrining PCR dengan hasil negatif diberlakukan pada 25 dan 27 Mei, saat pembukaan dan penutupan GPDRR di BNDCC.

Selain skrining PCR, diberlakukan juga skrining suhu yang disertai dengan pemeriksaan antigen bagi peserta dengan suhu di atas 37,5 derajat Celcius dan belum mendapatkan vaksin lengkap.

Panitia Nasional menyiapkan lokasi skrining tes swab antigen dan PCR di Bali International Convention Center (BICC) dan 17 hotel yang direkomendasikan. Hasil tes swab antigen memerlukan waktu 15 menit dan PCR minimal 6 jam.

Prokes yang dilakukan sudah mengikuti peraturan Inmendagri Nomor 26 terbaru tentang PPKM Levelling di mana Provinsi Bali berada di Level 2.

Rekomendasi prokes pada tempat penyelenggaraan yaitu penyemprotan disinfektan pada seluruh ruang dilakukan dua hari sekali. Penyemprotan berlangsung pada pagi sebelum acara dan pada sore setelah kegiatan berakhir.

Penyemprotan juga dilakukan pada saat jeda sesi pada ruang yang digunakan. Ketika penyemprotan, pintu akan dibuka sementara waktu untuk memastikan adanya sirkulasi udara.

Baca juga: Presiden Joko Widodo akan hadir di pembukaan GPDRR 2022

Petugas akan melakukannya pada peralatan atau permukaan yang sering disentuh peserta, seperti handel pintu, mikrofon, dan meja. Sarung mikrofon akan diganti pada setiap sesinya.

Penerapan prokes lain seperti pemakaian masker 3 lapis, baik masker kain maupun medis yang menutup hidung, mulut, dan dagu. Wiku juga meminta penggantian masker secara periodik dan membuang masker bekas ke tempat sampah.

“Jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain apabila memungkinkan, atau pemanfaatan ruang dengan memuat 75 persen dari kapasitas ruang untuk menghindari kerumunan,” katanya.

Wiku juga mengingatkan untuk mencuci tangan dengan sabun cuci tangan atau hand-sanitizer, khususnya setelah menyentuh peralatan atau fasilitas lain.

Ia berharap selain berhasilnya penerapan protokol kesehatan, GPDRR dapat tetap mencapai tujuan utamanya yaitu menjadi wadah saling berbagi pembelajaran bencana dan risikonya antarnegara di dunia, termasuk ancaman bencana nonalam, seperti COVID-19.

Baca juga: Kepala BNPB: GPDRR ajang berbagi pengalaman tanggulangi bencana

Perhelatan internasional GPDRR ke-7 akan dihadiri 4.000 peserta dari berbagai negara yang hadir secara langsung di Nusa Dua, Bali, dengan menerapkan prokes ketat.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022