Saya harap UMKM tidak lagi kena 'stunting' tidak besar-besar karena dibantu retail modern
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah tidak lagi terkena "stunting" dan dapat tumbuh besar karena dapat bermitra dengan pelaku industri retail Indonesia.
"Saya harap UMKM tidak lagi kena 'stunting' tidak besar-besar karena dibantu retail modern," kata Wapres Ma'ruf Amin di Thamrin City Jakarta, Selasa.
Wapres menyampaikan hal tersebut dalam acara peluncuran The State of The Global Islamic Economy Report (SGIE Report) 2022, peresmian Halal Center Indonesia, Gerakan Retail Modern Peduli Produk Halal dan peluncuran aplikasi Halal Scanner HALIV.
"Hari ini kita menyaksikan inisiasi yang baik dari pelaku industri retail modern dalam mendukung pemasaran produk-produk halal UMKM," ungkap Wapres.
Langkah tersebut menurut Wapres semakin memudahkan masyarakat mendapatkan produk yang terjamin kehalalannya.
"Saya berharap rak-rak retail modern akan semakin dipenuhi produk-produk halal yang tidak hanya berasal dari merek-merek besar, tetapi juga produk-produk halal dari UMKM di seluruh daerah Indonesia," tambah Wapres.
Namun menurut Wapres, yang lebih penting adalah pemasaran produk-produk halal melalui retail modern seperti Hypermart, Alfamart, Indomart hingga Superindo memudahkan masyarkat mendapatkan produk halal yang sudah bersertifikat halal.
"Nah ini dalam rangka perluasan dari pemasaran sehingga nanti masyarakat tidak lagi sulit mencari itu tapi sudah ada di supermarket. Ini juga dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia baik untuk kepentingan pemasaran dalam negeri maupun untuk ekspor, baik ke negara-negara Timur Tengah, negara OKI maupun non- OKI," jelas Wapres.
Menurut Wapres, ada sejumlah hal yang harus dilakukan oleh para pemangku kepentingan agar dapat mendorong pemasaran produk halal sebagaimana prinsip saling tolong menolong (ta'awun) dalam Islam.
"Pertama, kesadaran untuk saling menopang antarpemangku kepentingan akan menciptakan solusi-solusi untuk beragam masalah seperti pendanaan riset dan pengembangan, penguasaan inovasi dan teknologi, peningkatan kualitas dan kapasitas SDM, hingga akses pasar," tambah Wapres.
Tanpa dukungan riset dan inovasi, menurut Wapres, Indonesia akan kehilangan peluang besar untuk ekspor produk halal, baik ke negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) maupun nonOKI.
"Ke depan, kita harus mampu meningkatkan produktivitas komoditas unggulan yang bernilai tambah dan berdaya saing untuk memenuhi pasar ekspor maupun substitusi impor," tambah Wapres.
Kedua adalah saling menyokong antara industri besar dan industri kecil.
"Saat kunjungan kerja ke daerah, saya kerap meninjau UMKM setempat. Cukup banyak UMKM yang mulai bisa berinovasi dan menembus pasar ekspor. Saya berharap industri besar dapat mendukung UMKM, di antaranya melalui fasilitasi inkubasi bisnis, pendanaan kreatif, penguatan kapasitas dan literasi, maupun pengintegrasian global halal hub," kata Wapres.
Baca juga: 15 UMKM Indonesia berpartisipasi di Russia Halal Expo 2022
Baca juga: UI-BRI kerja sama pendampingan dan akselerasi sertifikasi halal UMKM
Baca juga: Jatim targetkan 1,5 juta produk UMKM tersertifikasi halal pada 2022
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022