Badung (ANTARA) - Platform Global untuk Pengurangan Risiko Bencana (GPDRR) yang berlangsung di Bali, pekan ini, merupakan ajang bagi negara-negara untuk berbagi pengalaman menanggulangi dan mengurangi risiko bencana, kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Badung, Bali, Selasa.
Oleh karena itu, ia berharap pertemuan yang berlangsung pada 25–28 Mei 2022 itu dapat menghasilkan aksi nyata memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana dan krisis lainnya.
“Dalam kegiatan ini, (diharapkan) ada sebuah hasil bagaimana sebetulnya yang harus dilakukan dunia terkait pengurangan risiko bencana,” katanya.
Ia menjelaskan Indonesia, yang pada tahun ini bertindak sebagai tuan rumah GPDRR, merupakan satu dari 35 negara yang punya risiko bencana tinggi.
“Seluruh bencana yang ada di dunia, di Indonesia ada,“ kata Suharyanto, usai meninjau pelaksanaan simulasi kesiapsiagaan Tsunami di SDN 02 Tanjung Benoa.
Dengan demikian, kata dia, Indonesia punya pengalaman yang cukup dalam penanggulangan dan kesiapsiagaan bencana.
“Kami punya pengalaman-pengalaman menangani bencana yang sangat baik, kemudian kami punya kearifan lokal,” kata dia.
Dengan berbagai pengalaman itu, Kepala BNPB menyampaikan delegasi Indonesia akan berbagi kepada perwakilan dari negara-negara lain mengenai upaya mengurangi risiko bencana.
“Dan, negara-negara lain juga punya pengalaman berharga yang bisa diadopsi oleh Indonesia. Jadi saling belajar dan berbagi,” katanya.
Platform Global (GP/GPDRR) merupakan forum lintas lembaga dan negara yang membahas upaya dunia dalam mengurangi risiko bencana.
Dalam pertemuan itu, para delegasi mengevaluasi penerapan Sendai Framework/Kerangka Kerja Sendai, yang menjadi acuan negara-negara dalam membuat kebijakan kesiapsiagaan dan program-program kebencanaan lainnya.
Kegiatan itu merupakan agenda rutin Badan PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana (UNDRR) yang telah diakui oleh Majelis Umum PBB.
Pertemuan GPDRR tahun ini, yang rencananya dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo, Rabu (25/5), dihadiri oleh lebih dari 30 menteri dan delegasi dari 185 negara.
Beberapa pejabat tinggi PBB yang hadir, di antaranya Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Amina J. Mohammed, Perwakilan khusus PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana Mami Mizutori, Presiden Majelis Umum PBB Abdulla Shahid, Wakil Presiden Zambia Mutale Nalumango, dan Direktur Biro Krisis UNDP Asako Okai.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022