Washington (ANTARA News) - Satu dari tiga tentara AS yang baru pulang dari bertugas di Irak telah berusaha memperoleh suatu bentuk perawatan mental, demikian temuan suatu studi yang disiarkan dalam Journal of the American Medical Association (JAMA), Rabu. Temuan tersebut sejalan dengan studi pada masa lalu mengenai penggelaran militer dan kondisi terbuka terhadap konflik, yang memperlihatkan tingginya angka gangguan pasca-traumatik, depresi besar, pelecehan dasar dan masalah pekerjaan serta sosial. Hari Selasa, lebih dari 60 orang tewas di Baghdad, dalam gelombang paling akhir serangan mematikan menyusul pemboman Masjid Syiah di Samarra, sebelah utara Baghdad, pekan lalu. Sementara itu, jajak pendapat CBS memperlihatkan dukungan bagi cara Presiden AS George W. Bush menangani situasi di Irak merosot jadi 30 persen dari 37 persen pada Januari. Enam puluh dua persen rakyat Amerika menyatakan mereka berpendapat upaya AS untuk memulihkan ketenangan di Irak berjalan buruk, naik dari 54 persen pada Januari, dibandingkan dengan 36 persen yang mengatakan keadaan berjalan baik, turun dari 45 persen. Tak kurang dari 2.295 prajurit AS tewas di Irak sejak dimulainya perang pada Maret 2003, demikian laporan DPA dari Washington. (*)
Copyright © ANTARA 2006