"Kepedulian sosial harus sejalan dengan kemandirian ekonomi. Memang, persepsi orang kedua hal itu dianggap bertolak belakang. Namun, jika kita lihat lagi, Karang Taruna yang mandiri secara ekonomi akan lebih maksimal dalam menjalankan perannya mengatasi persoalan di masyarakat,” katanya dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Kamis .
Taufan mengatakan hal itu dalam bedah buku "Jati Diri Karang Taruna Membangun Bangsa" di Istana Maimun, Medan, Kamis. Acara tersebut juga dihadiri pengamat sosial Universitas Negeri Medan (Unimed) Sri Milfayetty, pengamat pendidikan Unimed Purwanto, dan Ketua Karang Taruna Provinsi Sumatra Utara Solahuddin.
Taufan menegaskan, penguatan kewirausahaan akan membuat Karang Taruna selalu sigap dalam mengidentifikasi potensi sosial dan ekonomi masyarakat. Dengan begitu bakal muncul cetak biru inovasi kewirausahaan kaum muda di Tanah Air.
"Banyak anak-anak muda kreatif yang tinggal di desa yang menjadi pelopor dalam mendongkrak tingkat kesejahteraan masyarakat sekitarnya. Karang Taruna harus menjadi pemimpin dalam pembangunan desa masing-masing," katanya.
Taufan menambahkan, membangun Indonesia harus dimulai dari desa. "Sehingga Karang Taruna dapat menjadi tulang punggung pembangunan bangsa,” ujar Taufan yang juga Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). (*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011