New York (ANTARA News) - Euro jatuh terhadap dolar pada Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), setelah Bank Sentral Eropa mengatakan bank-bank telah menyedot hingga sebesar 489,19 miliar euro (641 miliar dolar AS) dalam operasi refinancing tiga tahun pertamanya.

Euro terdorong naik tajam di menit sebelum pengumuman ECB, dan kemudian segera jatuh ke wilayah negatif, lapor AFP.

"Sementara angka sebenarnya melebihi hasil proyeksi -- pinjaman sebesar 293 miliar euro -- fakta bahwa 523 bank menggunakan fasilitas tersebut menunjukkan bahwa sistem mungkin lebih lemah daripada yang diantisipasi sebelumnya," kata Christopher Vecchio dari DailyFX.

Setelah meningkat setinggi 1,3188 dolar, pada 22.00 GMT (Kamis 05.00 WIB) euro diperdagangkan pada 1,3046 dolar, dibandingkan dengan 1,3078 dolar akhir Selasa.

Analis Moneycorp, khawatir tentang apa yang akan dilakukan bank dengan dana ECB, yang mereka dapatkan dengan bunga hanya 1,0 persen dan kemudian dapat berinvestasi ke instrumen dengan imbal hasil lebih baik.

"Pura-pura, tujuannya ... adalah untuk menghindari kredit bermasalah yang dihasilkan dari keengganan bank untuk meminjamkan kepada satu sama lain bank," kata mereka dalam sebuah catatan.

"Namun ada kecurigaan, bahkan sebuah ekspektasi, bahwa bank akan memasukkan uang tiga tahun pada bunga 1,0 persen ke dalam obligasi pemerintah tiga tahun Italia dengan bunga 5,0 persen atau apa pun."

"Ada lebih dari beberapa alasan mengapa strategi itu tidak layak dalam jangka panjang," kata mereka.

Euro diperdagangkan datar terhadap yen Jepang, bertahan di 101,88 yen, sementara dolar naik menjadi 78,05 yen dari 77,89 yen.

Dolar juga naik menjadi 0,9357 franc Swiss, dari 0,9315 franc, sementara pound Inggris terdorong hingga ke 1,5672 dolar dari 1,5662 dolar. (A026/A027)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011