Pasuruan (ANTARA News) - Para imigran Timur Tengah yang menjadi korban kapal tenggelam di perairan Prigi, Trenggalek, Rabu, dipindahkan ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Surabaya di Desa Raci, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Pelaksana Harian Kepala Rudenim Surabaya, Taty Sufiani, menyebutkan bahwa Kantor Imigrasi Blitar memindahkan 34 imigran korban kapal tenggelam di perairan Prigi, Trenggalek, ke Kantor Imigrasi Surabaya.

Namun, sebanyak 17 orang dikirim ke Rudenim Surabaya di Desa Raci, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, dan sebanyak 17 orang ditempatkan di Hotel Istana Permata di Sidoarjo. Sebanyak 34 imigran korban kapal tenggelam ini dipindahkan dengan menggunakan dua bus.

Sebanyak 17 orang diangkut menggunakan Bus Kembar AG 7014 K menuju Hotel Istana Permata di Sidoarjo, dan sebanyak 17 orang diangkut menggunakan Bus Sumber Jaya AG 7004 UL menuju Rudenim Surabaya di Desa Raci, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.

Para imigran yang ditempatkan di Hotel Istana Permata Sidoarjo adalah imigran berkeluarga yang di antaranya wanita dan anak-anak, sedangkan imigran yang dikirim ke Rudenim Surabaya di Raci Bangil Pasuruan adalah para imigran laki-laki.

Para imigran yang datang di Rudenim Surabaya sekitar pukul 15.25 WIB itu terlihat lelah. Sebagian cedera, dan sebagian masih dalam kondisi stres berat.

Para imigran yang memasuki rudenim dengan pengawalan petugas keamanan langsung digeledah terlebih dahulu dengan menggunakan metal detector. Sementara dari 17 imigran itu hanya lima imigran yang mempunyai paspor.

Sebelum memasuki rudenim, para imigran juga harus menjalani pemotretan, dan pengambilan sidik jari untuk keperluan identifikasi.

Disebutkan, dari 17 imigran gelap korban kapal tenggelam di perairan Prigi Trenggalek yang dipindahkan ke rudenim terdiri atas 13 imigran asal Iran, dua imigran asal Afghanistan, dan dua imigran asal Pakistan.

Sementara itu, 17 imigran yang ditempatkan di Hotel Permata Sidoarjo terdiri atas empat imigran asal Iran, sembilan imigran asal Afghanistan, dan empat imigran asal Pakistan.

Kedatangan para imigran gelap korban kapal tenggelam juga disambut para imigran gelap lainnya yang telah lebih dahulu menghuni rudenim di Raci Bangil Pasuruan.

Taty Sufiani menyebutkan jumlah imigran gelap yang kini berada dalam otoritas Kantor Imigrasi Surabaya sebanyak 119 orang. Sebanyak 83 imigran di antaranya berada di rudenim dan 36 imigran berada di hotel.

Taty Sufiani mengakui bahwa penghuni Rudenim Surabaya di Raci Bangil Pasuruan kini mengalami overload. Satu blok yang idealnya dihuni enam orang, kini dihuni sampai 11 orang.

Tentang para imigran gelap yang kini ditangani Kantor Imigrasi Surabaya masih dalam proses identifikasi, dan interview (wawancara).

Para imigran tersebut nantinya akan diserahkkan ke UNHCR untuk mendapatkan statusnya, apakah sebagai pengungsi atau dikembalikan ke negaranya. (KR-MSW/E011)

Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2011