Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Vanuatu sepakat untuk mengidentifikasi kerja sama yang dapat dikembangkan oleh kedua negara yang telah menjalin hubungan bilateral sejak 1995.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan kesepakatan tersebut dicapai dalam kunjungan kehormatan Perdana Menteri Vanuatu Sato Kilman yang diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.

"Tadi PM dan Presiden membahas upaya-upaya untuk kerja sama tersebut. Intinya, sebenarnya cukup sederhana bagaimana menindaklanjuti berbagai kesepakatan telah dicapai kedua negara dalam bentuk program-program konkret," tutur Marty.

Di tataran menteri luar negeri, lanjut Marty, kedua negara telah menandatangani kerja sama dalam bidang pembangunan dan PM Kilman maupun Presiden Yudhoyono telah memberikan arahan kepada masing-masing menter luar negeri untuk menindaklanjuti kesepakatan tersebut.

"Kami sendiri untuk ke Vanuatu pada awal tahun depan telah meminta untuk dilakukan identifikasi kerja sama," ujarnya.

Marty menjelaskan Indonesia-Vanuatu sebenarnya telah menjalin berbagai kerja sama di bidang kepolisian, pertanian, perikanan, dan hukum laut.

"Tapi dengan kunjungan PM Vanuatu kali ini semakin memberikan momentum terhadap apa yang sudah dilakukan selama ini," katanya.

Dalam pertemuan antara Presiden Yudhoyono dan PM Kilman, Marty menjelaskan, juga disepakati kedua negara untuk saling berbagi informasi mengenai perkembangan dalam negeri masing-masing negara.

Masalah Papua, lanjut Menlu, sempat ditanyakan oleh PM Kilman kepada Presiden Yudhoyono meski tidak dibahas secara khusus.

"Penegasan dari Vanuatu jelas bahwa masalah Papua adalah masalah dalam negeri Indonesia namun pihak Vanuatu tentu mengharapkan pula bahwa kita bisa berbagi informasi mengenai perkembangan di Papua," demikian Marty.
(T.D013/N002) 

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011