membangun rumah di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, LumajangPamekasan (ANTARA) - Brigade Penolong 13.28 Pramuka Pamekasan, Jawa Timur, mengirim sebanyak delapan orang guna membantu pembangunan hunian sementara (Huntara) korban bencana awan panas guguran (APG) Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang.
Menurut Humas Brigade Penolong Pramuka Pamekasan Tulus Faizal Aziz, kedelapan anggota pramuka itu telah berada di Lumajang, Jawa Timur, sejak 19 Mei 2022.
"Target pembangunan Huntara yang harus kami selesaikan satu unit dengan jangka waktu mulai 19 Mei hingga 25 Mei 2022," katanya kepada ANTARA per telepon, Senin malam.
Pengiriman anggota Brigade Penolong 13.28 ini sebagai bentuk kepedulian kepada korban bencana Semeru yang dikemas dalam program "Bakti Pramuka Peduli Semeru Tahap III".
"Ke delapan orang ini bertugas membangun rumah di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur," katanya.
Baca juga: Pramuka Kediri dikirim ke Lumajang bangun rumah korban Semeru
Baca juga: Pramuka Jatim resmikan pembangunan huntara Semeru saat Harkitnas
Pembangunan Huntara di dan hunian tetap (Huntap) di Desa Sumbermujur sebanyak 1.951 unit berukuran 4,8 m x 6 m, sedangkan hunian tetap berukuran 6 x 6 meter.
Unit-unit hunian tersebut dibangun di atas tanah seluas 10 x 14 meter bagi setiap Kepala Keluarga (KK). Terdapat juga ruang serbaguna, kamar mandi, dan teras.
"Yang kami kerjakan, bersama sejumlah Pramuka lain di Jawa Timur yang juga membantu pembangunan Huntara bagi korban erupsi Semeru, sedangkan untuk hunian tetap oleh kelompok lain," katanya, menjelaskan.
Brigade Penolong 12.28 Pramuka Kwartir Pamekasan merupakan sebagian dari pegiat Pramuka di bawah Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur yang ikut ambil bagian dalam misi kemanusiaan pada penanganan dan pemulihan usai bencana Awan Panas Guguran (APG) Semeru di Kabupaten Lumajang itu.
Baca juga: Khofifah resmikan 50 hunian sementara Semeru yang dibangun Pramuka
Pembangunan Huntara di dan hunian tetap (Huntap) di Desa Sumbermujur sebanyak 1.951 unit berukuran 4,8 m x 6 m, sedangkan hunian tetap berukuran 6 x 6 meter.
Unit-unit hunian tersebut dibangun di atas tanah seluas 10 x 14 meter bagi setiap Kepala Keluarga (KK). Terdapat juga ruang serbaguna, kamar mandi, dan teras.
"Yang kami kerjakan, bersama sejumlah Pramuka lain di Jawa Timur yang juga membantu pembangunan Huntara bagi korban erupsi Semeru, sedangkan untuk hunian tetap oleh kelompok lain," katanya, menjelaskan.
Brigade Penolong 12.28 Pramuka Kwartir Pamekasan merupakan sebagian dari pegiat Pramuka di bawah Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur yang ikut ambil bagian dalam misi kemanusiaan pada penanganan dan pemulihan usai bencana Awan Panas Guguran (APG) Semeru di Kabupaten Lumajang itu.
Baca juga: Khofifah resmikan 50 hunian sementara Semeru yang dibangun Pramuka
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022