Jakarta (ANTARA News) - Lelang obligasi Spanyol dan Jerman yang positif memberi sentimen pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS Rabu sore sehingga menguat 10 poin.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarBank di Jakarta Rabu sore bergerak menguat 10 poin ke posisi Rp9.060 dibanding sebelumnya Rp9.070.

Analis pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Rabu mengatakan, positifnya lelang obligasi Spanyol dan Jerman memberi sentimen positif pada pasar mata uang dunia termasuk rupiah terutama euro.

"Kondisi itu mengindikasikan risiko finansial menurun, sehingga sebagian pelaku pasar mulai melepas dolar AS dan masuk pada mata uang beresiko," ujar dia.

Ia mengatakan, membaiknya minat terhadap aset beresiko meredam kecemasan pelaku pasar atas masalah hutang di kawasan Eropa.

Ia menambahkan, sektor perumahan di AS yang mengalami kenaikan tertinggi sejak April lalu yang diatas perkiraan analis terutama untuk unit perumahan keluarga (multifamily) mengindikasikan prospek ekonomi AS tahun 2012 lebih solid ditengah krisis utang di Uni Eropa.

Analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menambahkan, tingkat permintaan pinjaman tiga tahunan dari bank sentral eropa (ECB) untuk pertama kalinya kepada bank pada Rabu nampaknya akan dapat menentukan apakah negara yang terserang krisis dapat sedikit lega atau akan terus terpuruk.

"ECB berharap pendanaan tanpa batas yang murah dan panjang ini dapat memiliki dampak yang cukup besar, termasuk mendorong optimisme pada bank, meredakan ancaman krisis likuiditas, dan memicu bank untuk membeli obligasi Spanyol dan Italia," kata dia.

Kendati demikian, kata dia, sentimen secara keseluruhan masih tetap rapuh dan para investor pun tetap mempertahankan strategi "sell on rally" mengingat belum adanya solusi kredibel yang dihasilkan oleh para pembuat kebijakan untuk menanggulangi krisis hutang.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada, Rabu (21/12) tercatat mata uang rupiah bergerak menguat ke posisi Rp9.105 dibanding sebelumnya di posisi Rp9.115.

(T.KR-ZMF/B012)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011