Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan akan terus memastikan pemantauan terkait kasus hepatitis akut di sekolah terus berjalan sesuai dengan tata laksana yang berlaku.

“Kami memastikan sekolah melaporkan penemuan gejala kepada puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekatnya. Ini yang perlu dilakukan oleh masing-masing sekolah apabila ada temuan kasus di sekolah,” kata Pelaksana Tugas Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbudristek Anang Ristanto dalam FMB9 “Hepatitis Akut Dicegah, Sekolah PTM Aman” yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Anang menekankan pemantauan tersebut dilakukan lewat koordinasi antara Dinas Pendidikan dengan Dinas Kesehatan guna mengawasi dan mencegah terjadinya penularan hepatitis akut terjadi selama pembelajaran tatap muka (PTM) diberlangsungkan.

Sambil melakukan pemantauan perkembangan hepatitis akut, Kemendikbudristek juga melakukan langkah pencegahan dengan menyiapkan media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada seluruh warga sekolah yang berisikan optimalisasi program sekolah untuk membiasakan perilaku hidup sehat.

“Kami juga menyiapkan komunikasi tentang mekanisme penanganan dan rujukan gejala-gejala hepatitis akut dan penyakit menular lainnya yang ditemukan di sekolah,” ujar Anang.

Baca juga: RSCM: Pola makan anak kunci penting hindari hepatitis akut

Lebih lanjut Anang menjelaskan, KIE itu berisikan mengenai sosialisasi pada anak untuk membiasakan konsumsi makanan sehat, meningkatkan aktivitas fisik secara rutin, menciptakan lingkungan sekolah yang sehat serta protokol kesehatan pada makanan dan minuman di sekolah.

Untuk melaksanakan program sekolah yang sehat dengan mengoptimalisasi unit kesehatan sekolah di setiap madrasah atau satuan pendidikan, pihaknya mendorong perubahan perilaku hidup bersih dan sehat untuk meningkatkan kualitas pendidikan kesehatan, termasuk mengintegrasikan proses pembelajaran dengan edukasi gizi.

“Pendidikan reproduksi dan pendidikan ketrampilan hidup yang sehat ini juga kami lakukan dan pembinaan kader kesehatan sekolah antara lain PMR,” ucap dia.

Anang juga memastikan berbagai bentuk pelayanan kesehatan juga akan dijalankan guna melindungi anak dari hepatitis akut maupun penyakit lainnya seperti pemberian imunisasi, penjaringan kesehatan sekaligus pemeriksaan berkala.

Optimalisasi kebun sekolah dan program kemitraan pengelolaan sampah serta sanitasi sekolah juga dijalankan untuk mewujudkan lingkungan kantin dan sekolah yang bersih dan sehat.

“Kami juga mengimbau kepada pedagang maupun warga di lingkungan sekolah ini, juga menekankan kita harus menjamin bahwa kita melakukan pola hidup yang sehat dan pola hidup bersih,” kata dia.

Baca juga: Kemenkes tunggu kajian WHO terkait hepatitis akut yang tulari anak
Baca juga: Kemenkes belum temukan Adenovirus pada pasien hepatitis misterius

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022