New York (ANTARA News) - Saham AS melonjak hampir tiga persen pada Selasa, didorong oleh data AS yang menunjukkan lonjakan pada pembangunan rumah baru, berita menggembirakan pada ekonomi Jerman, dan laporan dari kesepakatan Yunani dengan pemegang utang swasta.
Pada penutupan perdagangan, Dow Jones Industrial Average melompat 337,17 poin (2,87 persen) menjadi 12.103,43, lapor AFP.
Indeks S&P 500 yang lebih luas, naik 35,95 poin (2,98 persen) menjadi 1.241,30, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq melompat 80,59 poin (3,19 persen) menjadi 2.603,73.
Saham dibantu oleh berita yang menyatakan bahwa perubahan baru lahir dalam industri perumahan, dengan rumah baru melompat 9,3 persen pada November ke tingkat terbaik sejak April 2010, ketika pajak kredit pemerintah berakhir mendorong penjualan.
"Naiknya penjualan ... menunjukkan sektor ini mulai bangun dari tidur lamanya; mengharapkan kenaikan berkelanjutan dalam penjualan ke depan," kata Ian Shepherdson dari High Frequency Economics.
Pasar juga mengikuti rekan-rekan Eropa yang lebih tinggi karena didorong tanda-tanda untuk ekonomi zona euro. Indeks sentimen bisnis Ifo menentang perkiraan analis dan naik menjadi 107,2 poin pada Desember dari 106,6 pada November.
"Tidak ada pembicaraan tentang kejatuhan seperti tahun 2008," kata Presiden Ifo, Hans-Werner Sinn.
Spanyol melepas keberhasilan lelang obligasi, dan laporan mengatakan Yunani berada di dekat kesepakatan penting dengan bank-bank swasta untuk "write down" (penurunan nilai) utang luar negerinya yang diharapkan menghemat Athena lebih dari 100 miliar euro (130 miliar dolar AS) dalam biaya pendanaan.
Saham AT&T naik 1,3 persen setelah mengatakan akan menyisihkan empat miliar euro untuk kerugian setelah menyerahkan upayanya untuk mengambil alih T-Mobile. Kesepakatan senilai 39 miliar dolar AS akan membuat penyedia nirkabel terkemuka AS itu tidak bertentangan dengan regulator.
Apple naik 3,6 persen setelah Komisi Perdagangan Internasional menetapkan keputusan yang berpihak kepada perusahaan dalam perselisihan paten berkelanjutan dengan raksasa handset ponsel HTC.
Harga obligasi tergelincir. Imbal hasil pada Treasury 10-tahun naik menjadi 1,93 persen dari 1,81 persen pada Senin, sementara yield obligasi 30-tahun naik menjadi 2,93 persen dari 2,80 persen.
Harga dan imbal hasil obligasi bergerak dalam arah berlawanan. (A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011