PC PEN yang ini merupakan tahun terakhir

Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan realisasi anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) tahun ini telah mencapai Rp80,79 triliun atau 17,73 persen dari alokasi Rp455,62 triliun per 13 Mei 2022.

“PC PEN yang ini merupakan tahun terakhir,” katanya dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Jakarta, Senin.

Sri Mulyani merinci, realisasi itu meliputi Rp51,09 triliun untuk perlindungan sosial yang merupakan 33 persen dari pagu Rp154,76 triliun yaitu terdiri dari Program Keluarga Harapan (PKH) Rp14,24 triliun bagi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Program Kartu Sembako Rp18,8 triliun bagi 18,8 juta KPM, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng Rp6,1 triliun bagi 20,3 juta KPM dan BLT Desa Rp8 triliun bagi 6,5 juta keluarga.

Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima dan Warung (BT-PKLW) Rp1,6 triliun kepada 992 ribu PKL dan 880 ribu nelayan serta Kartu Prakerja Rp2,4 triliun kepada 665,6 ribu orang.

Selain perlindungan masyarakat, realisasi program PEN yang juga mencakup penguatan pemulihan ekonomi yakni mencapai 8,1 persen dari pagu Rp178,32 triliun atau Rp14,48 triliun.

Realisasi penguatan pemulihan ekonomi ini terdiri atas program pariwisata Rp0,19 triliun, ICT Rp0,85 triliun, dukungan UMKM berupa subsidi bunga dan IJP Rp8,14 triliun serta insentif perpajakan Rp5,2 triliun.

Terakhir, untuk sektor kesehatan hingga realisasinya baru Rp15,21 triliun atau 12,42 persen dari pagu Rp122,54 triliun.

Realisasi sektor kesehatan ditujukan untuk pembayaran klaim pasien sebesar Rp11,6 triliun, insentif tenaga kesehatan Rp1,59 triliun, insentif perpajakan kesehatan Rp1,2 triliun dan Dana Desa bagi penanganan COVID-19 Rp0,8 triliun.

Baca juga: Sri Mulyani: Pembiayaan APBN melalui utang turun 62,4 persen di April
Baca juga: Sri Mulyani sebut realisasi belanja hingga April naik 3,8 persen
Baca juga: Sri Mulyani: Realisasi perlinsos melonjak capai Rp129 triliun
Baca juga: Sri Mulyani: Inflasi dan suku bunga tinggi ancam ekonomi global

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022