Identifikasi, penilaian dan pemetaan pegawai merupakan langkah yang diambil untuk mendapatkan masukan dalam melihat talenta pegawai
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menginisiasi penerapan kebijakan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan didukung oleh inovasi sistem informasi yang disebut Mata Industri sebagai upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki.
Mata Industri merupakan akronim dari Model Akuisisi Talenta Industri, sebuah program yang bertujuan untuk melihat secara utuh potensi, kompetensi, kinerja pegawai.
“Dari hasil pengamatan tersebut, Kemenperin bisa menyiapkan bentuk-bentuk pengembangan karir atau kompetensi, dan peningkatan kinerja yang tepat bagi ASN di lingkungan Kemenperin,” jelas Sekretaris Jenderal Kemenperin Dody Widodo lewat keterangannya di Jakarta, Senin.
Nama tersebut juga terinspirasi dari fungsi mata sebagai organ penglihatan. Mata dapat bekerja karena adanya cahaya pada suatu objek. Input informasi diibaratkan sebagai cahaya tersebut bagi Program Mata Industri.
“Identifikasi, penilaian dan pemetaan pegawai merupakan langkah yang diambil untuk mendapatkan masukan dalam melihat talenta pegawai,” jelas Dody.
Mata Industri disusun berdasarkan rencana strategis kementerian dan kebijakan manajemen ASN ter-update, mulai dari identifikasi jabatan kritikal, analisis kebutuhan talenta, identifikasi, penilaian, pemetaan talenta, sampai dengan penetapan kelompok rencana suksesi.
Identifikasi dilakukan terhadap hasil kerja yang didapatkan dari capaian hasil kerja, rekam jejak jabatan, perilaku kerja, kemampuan kompetensi manajerial dan sosial kultural, serta kemampuan kompetensi teknis.
Baca juga: Raih penghargaan, Kemenperin dinilai jalankan manajemen ASN
Dody menyampaikan Mata Industri diharapkan bermanfaat bagi upaya mewujudkan rencana strategis Kemenperin melalui penyiapan SDM unggul, sehingga akhirnya mampu mewujudkan industri yang tangguh dan Indonesia maju.
“Sehingga Mata Industri memiliki slogan Melalui mata industri, SDM unggul, industri tangguh, Indonesia maju,” ujarnya.
Kepala Biro Organisasi dan SDM Kemenperin Yulia Astuti menyampaikan Mata Industri didukung oleh sistem informasi aktual yang dibuat secara sistematis untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya.
“Setiap pegawai akan mampu melihat penilaian terhadap kompetensi, kinerja, dan ilustrasi pengembangan karirnya melalui sistem ini,” jelas Yulia.
Mata Industri juga diharapkan dapat menciptakan iklim kompetisi yang positif bagi pegawai Kemenperin. Hal ini akan berdampak positif baik bagi pegawai maupun organisasi.
Untuk mendukung jalannya kebijakan manajemen talenta di lingkungan Kemenperin, dibutuhkan dukungan secara penuh terhadap Mata Industri dari jajaran pimpinan secara berkelanjutan, baik dalam hal pengembangan karir atau kompetensi, serta terkait promosi dan mutasi pegawai.
Selanjutnya pejabat pimpinan tinggi diminta untuk melakukan coaching dan mentoring bagi pegawai untuk memotivasi mereka memberikan kinerja terbaik.
Terakhir pejabat pimpinan tinggi juga harus memastikan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang disusun sudah merupakan turunan dari ekspektasi pimpinan dan memastikan Penilaian SKP dan Perilaku pegawai sesuai dengan kondisi riil.
"Karena ke depannya dengan adanya Mata Industri , SKP dan Perilaku akan sangat menentukan perjalanan karier pegawai,” ujar Yulia.
Baca juga: Kemenperin tempa SDM industri agar berwawasan lingkungan
Baca juga: Kemenperin pacu SDM perempuan kuasai teknologi industri 4.0
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022