Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menargetkan seluruh pelaksanaan dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) Desa dapat tercapai 100 persen pada 2030.
"Seluruh tujuan SDGs Desa ditargetkan akan mencapai 100 persen paling lambat pada Tahun 2030," ujar Koordinator Penyusunan Keterpaduan Rencana Pembangunan Desa, Kemendes PDTT Nurharyadi, dalam webinar "Proyeksi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2022-2045" yang diikuti di Jakarta, Senin.
Ia mengemukakan rata-rata capaian seluruh tujuan dalam SDGs Desa pada Tahun 2021 sebesar 45,86 persen.
Capaian terendah pada tujuan ke-12, yaitu Konsumsi dan Produksi Desa Sadar Lingkungan, sebesar 4,37 persen. Sementara capaian tertinggi pada tujuan ke-7, yaitu Desa Berenergi Bersih dan Terbarukan, sebesar 97,96 persen.
"Capaian SDGs Desa pada Tahun 2021 memiliki capaian yang variatif," ucapnya.
Ia mengatakan SDGs Desa diperkirakan mampu memberikan kontribusi terhadap pencapaian SDGs Nasional sebesar 84 persen.
"Desa membuktikan sebagai entitas sosial paling tangguh, paling kuat bertahan dari krisis dan memiliki ketahanan sosial ekonomi yang lebih kuat daripada kota," tuturnya.
Guna mendukung tercapainya SDGs nasional, lanjut dia, maka pembangunan di desa didasarkan pada SDGs yang diturunkan pada level desa, dalam hal ini SDGs Desa.
Ia mengatakan percepatan pencapaian SDGs Desa sebagai acuan pembangunan desa merupakan prioritas utama Kemendes PDTT. Dengan demikian dibutuhkan komitmen bersama seluruh keluarga besar Kemendes PDTT untuk bekerja maksimal dalam rangka percepatan pencapaian tujuan SDGs Desa.
Di samping itu, Nurharyadi juga mengatakan perlu meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antarkementerian dan lembaga, baik pusat maupun daerah, untuk perencanaan pembangunan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi.
Selain itu, ia menambahkan perlu kolaborasi pentahelix antara pemerintah, swasta, perguruan tinggi, masyarakat dan media dalam berinovasi untuk mengembangkan potensi serta membangun desa, daerah tertinggal dan transmigrasi.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022