Pontianak (ANTARA) - Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, menargetkan sebanyak 62 ribu anak yang tersebar di seluruh desa di daerah itu mendapatkan imunisasi campak dan rubella.
"Target kami maksimalkan untuk terealisasi agar pencegahan penularan penyakit campak dan rubella maksimal. Dengan begitu, anak-anak akan memiliki kekebalan dari penularan penyakit campak dan rubella.," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes KB Kabupaten Bengkayang Arya saat dihubungi di Bengkayang, Senin.
Baca juga: Legislator Gunung Mas minta orang tua pastikan anak imunisasi lengkap
Ia mengemukakan bahwa sasaran pemberian imunisasi tersebut dilakukan terhadap anak berusia 9-12 tahun. Oleh karena itu, ia meminta para orang tua agar membawa anaknya untuk mengikuti imunisasi.
"Hal itu dimaksudkan agar anak-anak di Kota Bengkayang terhindar dari penyakit seperti campak dan rubella serta penyakit lainnya yang dapat dicegah dengan imunisasi," katanya.
Baca juga: 300 ribu posyandu kembali diaktifkan dukung Bulan Imunisasi Anak
Ia menjelaskan bahwa campak dan rubella merupakan suatu infeksi virus menular yang dikenal dengan ruam merah yang khas yang dapat dicegah oleh vaksin. Penyakit tersebut dapat menyebar melalui kontak langsung dengan air liur atau lendir dari orang yang terinfeksi atau melalui udara dengan tetesan hasil pernapasan yang dihasilkan dari batuk atau bersin.
"Gejala sering muncul dua sampai tiga minggu setelah paparan dan juga meliputi demam ringan dan sakit kepala. Vaksinasi dapat membantu mencegah penyakit ini," kata dia.
Untuk imunisasi campak dan rubella di Kabupaten Bengkayang, kata dia, telah dilakukan secara serentak dengan ditandai secara simbolis diberikan imunisasi kepada 10 anak.
Baca juga: Orang tua diminta kejar imunisasi anak yang tertinggal
"Kami mengimbau kepada seluruh orang tua untuk dapat membawa buah hati agar diberikan vaksin. Kami juga akan mendatangi tempat-tempat sasaran imunisasi campak dan rubella dalam pelaksanaan program ini," kata dia.
Pewarta: Dedi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022