Hanoi (ANTARA) - Pengurus Besar Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) terus berupaya menjaring bibit-bibit baru atlet renang sirip dengan menggelar pelatihan ke daerah-daerah walaupun elum begitu familiar dibandingkan dengan cabang olahraga lain.
"Padahal sebenarnya olahraga selam cabang fin swimming (renang sirip) sudah cukup lama di Indonesia. Namun, perkembangannya belum merata di Tanah Air," kata Sekretaris Jendral PB POSSI Laksma TNI Rubiyanto, di Hanoi, Senin.
Kondisi tersebut, kata dia, dipengaruhi oleh terbatasnya sarana dan prasarana, jumlah pelatih, dan ajang kompetisi yang terbatas dan tidak merata di berbagai daerah.
"Namun demikian, untuk cabang fin swimming setiap ada event, baik di Asia maupun internasional yang kita programkan, diikuti atlet terbaik kita sesuai program kerja PB POSSI," kata Rubiyanto.
Baca juga: Renang sirip penuhi target emas dengan persiapan terbatas
Terbukti, atlet yang dikirimkan ke ajang internasional bisa meraih prestasi, seperti pada SEA Games 2021 di Vietnam dengan 3 medali emas, 6 medali perak, dan 3 medali perunggu.
Tiga medali emas diraih pada nomor 50 Meter Surface putri oleh Janis Rosalita Suprianto mencatatkan waktu tercepat 18,249 detik.
Harvey Hubert Marcello Hutasuhut meraih medali emas dari 100 Meter Bi Fins putra dengan mencatat waktu tercepat 43,510 detik.
Selanjutnya, pada nomor 4x200 Meter Surface estafet putri, Katherina Eda Rahayu, Vania Elvira Elent Ramadhani, Andhinu Muthia Maulida, dan Janis Rosalita Suprianto sukses mencatatkan waktu tercepat 6 menit 21,080 detik.
"Karena itu, kami terus berupaya menyosialisasikan dengan coaching ke daerah-daerah untuk meningkatkan munculnya atlet muda, atlet baru fin swimming," kata Rubiyanto.
Baca juga: Janis Rosalita tambah satu emas renang sirip
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022