Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Bintang Reformasi (PBR) hasil islah KH Zainuddin MZ menolak untuk dicalonkan lagi sebagai calon ketua umum partai tersebut pada muktamar yang akan diselengarakan 22 sampai 24 April 2006 di Denpasar, Bali. "Saya sendiri sudah final tak mau dicalonkan lagi sebagai ketua umum," kata Ketua Umum DPP PBR hasil Islah Zainuddin MZ kepada wartawan seusai menghadap Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Selasa petang. Menurut Zainuddin, keputusan dirinya tidak bersedia lagi untuk dicalonkan sebagai ketua umum bukan merupakan keputusan hasil islah namun merupakan keputusannya sendiri. Zainuddin juga menolak anggapan adanya desakan ataupun tekanan dari pihak-pihak tertentu. "Jabatan bagi saya bukan segalanya tetapi merupakan strategi," kata Zainuddin. Ketika didesak bagaimana jika ada desakan dari yang menjagokannya sebagai calon ketua umum, Zainuddin mengatakan bahwa hal itu merupakan hak dari para peserta muktamar namun ia juga memiliki hak untuk menolaknya. Apakah setelah tidak bersedia sebagai salah satu kandidat ketua umum, ia akan berada sebagai Ketua Dewan Syuro partai, Zainuddin mengatakan memang ada wacana mengenai hal itu tetapi hal itu belum diputuskan. "Yaaa tergantung angin bertiuplah," katanya. Sementara itu dalam muktamar yang direncanakan dilaksanakan di Bali tersebut menurut Zainuddin setidaknya terdapat empat calon ketua umum yakni Zaenal Ma`arif, Jafar Badjeber, Ade Dault Nasution serta Bursah Zanubi. Pada kesempatan tersebut Zainuddin MZ juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wapres Jusuf Kalla atas peran sertanya dalam mencari jalan keluar bagi tercapainya islah di tubuh PBR. "Saya ucapkan terima kasih atas peran serta Wapres. Saya katakan peran serta bukan campur tangan. Itu yang saya berikan hormat," kata Zainuddin.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006