Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar dalam kondisi ekonomi global yang tidak menentu kondisi sektor ekonomi riil dalam negeri bisa dijaga.

Saat menyampaikan pidato dalam acara penyerahan secara simbolis Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) di Istana Negara Jakarta, Selasa, presiden mengatakan kondisi sektor riil ekonomi dalam negeri harus dijaga sehingga tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Saya mengajak jaga sektor riil, sehingga tidak terjadi PHK," kata presiden.

Mengenai goverment spending dan goverment expenditure,  presiden menekankan pada tahun anggaran 2012 penyerapan dan realisasi belanja pemerintah harus lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

"Menkeu tadi jelaskan sampai 30 November 2011 realisasi belanja di pusat baru 71 persen. Barangkali Desember atau akhir Desember angka meningkat, bagi saya ini tidak menggembirakan, baru 71 persen, apalagi dilihat belanja barang hanya 59 persen, belanja modal 46 persen, saya yakin kalau belanja rutin pasti terserap, tapi jauh lebih bagus belanja barang dan modal diserap habis," katanya.

"Jadi di 2011 kita kehilangan peluang untuk ekonomi kita tumbuh lebih tinggi lagi. Mestinya lebih banyak lagi sasaran yang dicapai. Kalau kita masih begini, kita sia-siakan momentum untuk ekonomi tumbuh pesat. Ini tantangan dan permasaahan yang kita hadapi. Lakukan koreksi dan perbaikan termasuk kita harus temukan mekanisme dan sistem yang tepat agar realisasi anggaran tepat," tambah presiden.
(P008)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011